BANGKALAN, MEMORANDUM.CO.ID - Berbekal semboyan Armafat Jayamahe, atau “ karena di laut kami bangga “, personel Satpolairud Polres Bangkalan berinisiatif menggelar serangkaian bakti sosial (baksos ) di tengah masyarakat. Khususnya di tengah komunitas nelayan yang kesehariannya berburu biota laut di perairan Selat Madura.
Gagasan ini dianati untuk menyongsong peringatan HUT ke 75 Korp Polairud, Senin 1 Desember 2025 mendatang. ”Sebagai pemegang semboyan Armafat Jayamahe, kami personel Satpolairud Polres Bangkalan, tidak hanya ingin memaknai HUT ke 75 Korp Polairud hanya sebatas kegiatan seremonial saja,” kata Iptu Muarib.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Patroli Dialogis Satpolairud Polres Bangkalan Rutin Sisir Selat Madura
Mini Kidi--
Tetapi, akan lebih afdol jika jelang Ultah ke 75 Korp Polairud, juga dibarengi dengan kegiatan baksos berbasis kemanusiaan. Ide ini sekaligus menyadi wujud nyata dari pengabdian Satpolairud sebagai pengamal semboyan Armafat Jayamahe.
Itu sebabnnya, setidaknya dalam sepekan teakhir ini, Iptu Muarib bersama anggota, berinisiatif memaksimalkan giat patroli dialogis di tengah laut. Terutama di sekitar perairan Selat Madura sisi Kabupaten Bangkalan.
”Ini salah satu baksos yang kami gagas bersama dengan anggota,” tandas Iptu Muarib.
BACA JUGA:Jaga Soliditas Kemitraan, Polres Bangkalan Bantu Fasilitas Ibadah Musala Gerai Ojol Mart
Target sasarannya adalah para nelayan dari 10 kecamatan pesisir di Kabupaten Bangkalan yang kesehariannya berburu biota laut di sekitar Selat Madura. Mereka adalah nelayan asal Kecamatan Tanjung Bumi, Sepulu, Klampis, Arosbaya, Bangkalan, Socah, Kamal, Labang, Kwanyar dan Kecamatan Modung.
“ Setiap kali giat patroli, angorta rajin memantau pergerakan rekan-rekan nelayan saat menjaring ikan di tengah laut,” tutur Iptu Muarib. Secara bergilir mereka kami disambangi satu-persatu sambil bagi-bagi sembako.
BACA JUGA:Bidik 8 Jenis Pelanggaran Lalin, Polres Bangkalan Mulai Geber Giat Operasi Zebra Semeru 2025
Saat itulah, missi patroli dialogis dikembangkan. Kepada para nelayan diingatkan, sikon laut di seantero perairan Selat Madura sejak awal November lalu terpatau kurang bersahabat, karena puncak cuaca ekstrim sedang menggejala.
“ Karenanya, Kepada rekan-rekan nelayan, saya sarankan jika mendung tebal, kemudian hujan lebat disertai tiupan angin kencang dan sambaran petir turun berkepanjangan, sebaiknya jangan melaut dulu,” pesan Iptu Muarib.
Sebab anomali alam semacam itu biasanya dibaregini oleh arus deras dan gelombang besar. Siklus musim semacam ini cukup bernahaya dan berpotensi bagi kemungkinan terjadinya kecelakaan di laut. Karena itu, giat patroli dialogis berbasis edukasi patut dan penting diterapkan kepada para nelayan.