GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Kabupaten Gresik tak kekurangan bakat. Hal itu dibuktikan oleh Naila Farihatun Naja siswi MA Ma'arif Miftahul Ulum Desa Melirang, Kecamatan Bungah yang sukses meraih juara 3 nasional pada ajang Lomba Cerpen Festival Literasi Keagamaan 2025.
Kecintaan pada kegiatan menulis membawa Naila berdiri di panggung pemenang lomba yang digelar Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan (PBAL2K) Kemenag RI itu. Siswa kelas XII itu berhasil menyisihkan lebih dari 1.500 karya lainnya.
Mini Kidi--
Cerpennya yang berjudul “Oase di Tengah Sahara” menarik perhatian juri. Dalam cerita pendek karangannya itu, dirinya mengangkat tema terkait isu terkini di pondok pesantren yang menjadi sorotan masyarakat luas.
Menceritakan santri bernama Alif, yang mengalami pergolakan batin akibat ketakutan akan stigma buruk pasca runtuhnya sebuah pondok pesantren. Konflik memuncak ketika sahabatnya, Albirruni, memilih boyong (keluar dari pondok) karena khawatir tidak memiliki masa depan di pondok tersebut.
“Saya memang suka menulis. Tertarik ikut karena (lomba ini) level nasional. Saya ingin mencoba hal yang menantang. Alhamdulillah dapat juara,” ujar Naila, Minggu 23 November 2025.
Meski begitu, prestasi tersebut tak langsung serta-merta membuatnya berpuas hati. Siswi yang juga penghafal Al-Qur’an 30 juz itu kini mengaku sedang sibuk merampungkan penulisan novel pertamanya.
“Sekarang sedang fokus menyelesaikan novel pertama saya. Minta doanya semoga novel saya lancar,” tuturnya.
BACA JUGA:Teken MoU dengan BPS, Pemkab Gresik Serius Bentuk Kebijakan Berbasis Data
Prestasi Naila itu tentu juga pencapaian penting bagi MA Maarif Miftahul Ulum. Di tengah masih minimnya minat baca masyarakat, semangat literasi dan keunggulan akademik tetap ada di madrasah tersebut.
Guru sekaligus pembimbing Naila, Noura Nahdliyah mengatakan, cerpen anak didiknya itu berhasil menggambarkan semangat dan nilai pesantren. Menurutnya, keberhasilan muridnya itu murni karena kreativitas dan ketekunan dalam mengembangkan bakat.
BACA JUGA:Tutup Rangkaian HUT Ke-80 Jatim, Pemkab Gresik Gelar Pasar Murah
“Ide cerita yang diangkat adalah up to date dan konflik batin yang sering dialami oleh santri sangat sesuai dengan tema lomba, yaitu nilai keagamaan, akhlak mulia, dan kisah inspiratif islami,” tandasnya. (rez)