RSUD Jombang Perkuat Layanan Rehabilitasi Medis, Pulihkan Pasien untuk Hidup Lebih Mandiri

Rabu 05-11-2025,13:34 WIB
Reporter : Muhammad Yusuf
Editor : Fatkhul Aziz

Meningkatkan kemandirian pasien, sehingga tidak terus bergantung pada orang lain.

Dan membantu rehabilitasi anak dengan kebutuhan khusus, seperti keterlambatan perkembangan motorik atau gangguan bicara.

BACA JUGA:Tiga Pasar Usai Direvitalisasi, Pemkab Jombang Kesulitan Kelola Penataan dan Pemanfaatan Aset

“Dengan fisioterapi yang tepat, pasien tidak hanya sembuh secara medis, tetapi juga bisa kembali produktif dan mandiri dalam kehidupan sehari-hari,” papar Umi Hanik.

Terkait penanganan, Instalasi Rehabilitasi Medis RSUD Jombang ditangani tenaga profesional yang kompeten. Terdapat 1 dokter spesialis rehabilitasi medik, 14 fisioterapis, 3 terapis wicara, dan 1 okupasi terapis. "Mereka memiliki spesialisasi di berbagai bidang, mulai dari muskuloskeletal, neuromuskular, rehabilitasi anak, hingga dewasa," jlentreh Umi Hanik. 

Untuk memastikan mutu layanan yang sangat baik dan optimal, maka para tenaga kesehatan secara rutin mendapatkan pelatihan dan upgrade kompetensi melalui program internal maupun mendatangkan instruktur dari luar daerah.

BACA JUGA:Bupati Jombang Kantongi Calon Kepala Dinas Terpilih

Pasien yang datang sangat beragam, mulai dari stroke, gangguan saraf, cedera akibat kecelakaan lalu lintas, pascaoperasi ortopedi, cedera olahraga, hingga nyeri degeneratif seperti nyeri lutut, pinggang, bahu, maupun leher. 

Setiap hari, tercatat rata-rata 60 pasien menjalani fisioterapi, baik anak dengan disabilitas maupun pasien lansia dengan gangguan geriatri. Banyak di antaranya menunjukkan perbaikan signifikan setelah beberapa kali terapi.

“Proses pemulihan memang tidak instan, pasien perlu datang berkali-kali. Namun dengan latihan rutin dan perubahan kebiasaan buruk yang bisa memicu nyeri, hasilnya sangat nyata,” ujar Umi Hanik.

BACA JUGA:Paripurna DPRD Jombang, Bupati Beri Jawaban Pandangan Umum Fraksi

Umi Hanik mengatakan, meski layanan ini terbuka bagi masyarakat, pasien tidak bisa langsung menuju fisioterapi. Mereka harus melalui rujukan dari poliklinik primer seperti saraf, penyakit dalam, ortopedi, THT, paru, atau anak. Prosedur ini kerap membuat alur terasa panjang.

"Di sisi lain, kendala utama masih terletak pada keterbatasan ruang gymnasium untuk latihan fisik intensif," katanya. 

“Ruangan yang ada memang cukup untuk pelayanan sehari-hari, tetapi untuk pengembangan ke depan, kami berharap ada fasilitas gymnasium yang lebih luas,” tambahnya.

BACA JUGA:Pemkab Jombang Sosialisasikan BKK Desa, Dorong Percepatan Pembangunan dan Kemandirian Desa

Selanjutnya Umi Hanik mengungkapkan, RSUD Jombang kini mulai mengembangkan program pemeriksaan fungsi dan gerak yang bersifat promotif dan preventif, bukan hanya kuratif. Hal ini penting agar masyarakat tidak menunggu sakit parah untuk menjalani fisioterapi. 

Kategori :