JAKARTA, MEMORANDUM.CO.ID - Ekonom global menilai Indonesia tampil sebagai contoh ketahanan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
BACA JUGA:Indonesia Jaga Disiplin Inflasi dan Momentum Pertumbuhan
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi harga konsumen sebesar 2,86 persen secara tahunan (YoY) dan 2,10 persen secara tahun kalender (YtD), menunjukkan keberhasilan menjaga kestabilan harga di tengah tekanan eksternal.
Mini Kidi--
Chief Economist Juwai IQI Global, Shan Saeed, mengatakan bahwa capaian tersebut mencerminkan disiplin kebijakan ekonomi nasional.
BACA JUGA:Berkat Program Magang Gaji UMK Inisiasi Prabowo, Rafli dari Aceh Kini Magang di Garuda
“Moderasi ini yang berada dalam kisaran 2 persen-3 persen mencerminkan ketepatan kebijakan moneter Bank Indonesia dan efektivitas pengelolaan fiskal yang terukur,” ujarnya kepada media, Senin 3 November 2025.
BACA JUGA:Jonan: Program Prabowo Pro Rakyat dan Punya Multiplier Effect
Menurut Saeed, kombinasi inflasi rendah dan pertumbuhan ekonomi yang solid menjadikan Indonesia salah satu ekonomi paling tangguh di kawasan.
“Koeksistensi antara inflasi rendah dan pertumbuhan yang kuat menjadi cawan suci dalam manajemen makroekonomi, melindungi daya beli masyarakat sekaligus mendorong pembentukan modal produktif,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sinergi antara pemerintah dan otoritas moneter memperkuat kepercayaan investor dan menjaga stabilitas sosial.
“Sinergi kebijakan ini memperkuat fondasi ekonomi nasional, menghasilkan kepercayaan pasar dan stabilitas sosial yang terjaga,” kata Saeed.
BACA JUGA:Fresh Graduate UNS Bangga Bisa Magang di Garuda Berkat Program Prabowo: Kesempatan Sangat Berharga!
Dengan inflasi yang menuju kisaran 2 persen dan pertumbuhan PDB sekitar 5,8 persen, Saeed menilai Indonesia kini menjadi teladan bagi negara berkembang lainnya.