Disamakan dengan Peter Schmeichel, Begini Tanggapan Rendah Hati Senne Lammens

Sabtu 01-11-2025,06:46 WIB
Reporter : Eko Yudiono
Editor : Eko Yudiono

MEMORANDUM.CO.ID-Penjaga gawang muda Manchester United, Senne Lammens, merespons dengan rendah hati nyanyian para pendukung Setan Merah yang membandingkannya dengan legenda klub, Peter Schmeichel.

Meski merasa tersanjung, Lammens menegaskan dirinya hanyalah pemain yang berusaha memberikan yang terbaik bagi tim.

“Saya bukan Schmeichel yang menyamar. Saya hanya Senne Lammens yang berusaha membantu tim,” ujarnya kepada BBC seperti dilansir ESPN.

“Itu pujian luar biasa, tetapi saya harus realistis. Dia salah satu kiper terbaik sepanjang masa. Saya masih harus membuktikan banyak hal untuk bisa selevel dengannya," urainya.

Kiper berusia 23 tahun itu bergabung dengan Manchester United dari Royal Antwerp pada hari terakhir bursa transfer musim panas.

Ia sempat absen dalam tiga laga awal sebelum akhirnya melakoni debut dalam kemenangan 2-0 atas Sunderland pada 4 Oktober lalu sekaligus mencatat clean sheet pertama United musim ini.

BACA JUGA:Naik ke Posisi Empat, Amorim Minta Manchester United Tak Terlena dengan Tren Positif


Mini Kidi--

Penampilan gemilangnya membuat suporter di Old Trafford meneriakkan, “Are you Schmeichel in disguise?” atau “Apakah kamu Schmeichel yang menyamar?”.

Sebelum debutnya, Lammens menyaksikan rekan setimnya, Altay Bayindir, tampil sebagai kiper utama dalam kemenangan atas Chelsea serta dua kekalahan dari Manchester City dan Brentford.

Lammens mengakui keputusan manajer Ruben Amorim untuk memberinya waktu beradaptasi di Liga Primer merupakan langkah yang tepat.

“Tidak ada rencana pasti sebelumnya, tapi pelatih mengatakan kiper terbaik akan bermain,” jelasnya.

“Awalnya saya sempat kesulitan di latihan, dan pelatih melihat itu. Ia memberi saya waktu untuk menyesuaikan diri. Saat akhirnya diberi kesempatan, semuanya berjalan sempurna. Saya tidak bisa membayangkan awal yang lebih baik," katanya.

Lammens juga menuturkan peran besar Harry Maguire dan Matthijs de Ligt dalam membantunya beradaptasi dengan tim.

“Mereka bilang saya tidak harus jadi kiper paling spektakuler, cukup hadir di momen penting dan memberi rasa percaya pada tim,” katanya.
“Itu membuat lini belakang lebih tenang karena tahu ada sosok yang bisa diandalkan di belakang mereka," imbuhnya.

Menurut Lammens, komunikasi menjadi kunci penting bagi seorang penjaga gawang.

“Saya berusaha tetap tenang dan kalem, tapi saat dibutuhkan, saya juga bisa tegas bahkan berteriak pada rekan setim. Kedua sisi itu penting untuk keseimbangan," jelasnya.

Peter Schmeichel dikenal sebagai salah satu kiper terbaik dalam sejarah Manchester United dengan lima gelar Liga Primer dan menjadi bagian penting dari treble winner 1999.

Lammens pun berharap bisa mengikuti jejak para legenda tersebut.

“Saya ingin punya karier panjang di sini,” paparnya.
“Mungkin suatu hari nanti saya bisa berbicara langsung dengan Schmeichel, Edwin van der Sar, dan David de Gea. Itu akan menjadi pengalaman yang luar biasa," katanya.

Kategori :