SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersiap memewujudkan Pelabuhan Probolinggo sebagai pelabuhan bertaraf internasional. Untuk merealisasikan ambisi ini, pemprov telah membuka pintu kerja sama investasi bersama Rusia.
BACA JUGA:Dishub Genjot Konektivitas Jatim dengan Tiga Kunci: Pemerataan, Keselamatan dan Keberlanjutan
Langkah strategis ini diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jatim, Nyono, usai pertemuan antara Gubernur Khofifah Indar Parawansa dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov.
Mini Kidi--
Menurut Nyono, tawaran kemitraan ini bertujuan penting. Yakni, mengurangi beban logistik yang selama ini hanya ditanggung Pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Priok.
BACA JUGA:Jalanan Jatim Diserbu Ribuan Truk Tebu, Dishub Minta Penuhi Syarat Laik Angkutan
"Ibu Gubernur menawarkan kerja sama antara Pemprov Jatim dan Rusia. Ini penting untuk mengurangi beban logistik di Indonesia bagian barat dan tengah," ujar Nyono, Rabu 22 Oktober 2025.
BACA JUGA:Kabar Penolakan Trans Jatim Koridor 8 di Malang, DPRD Jatim Minta Dishub Jalin Komunikasi
Pengembangan Pelabuhan Probolinggo dinilai strategis mengingat infrastruktur dasarnya sudah mumpuni.
BACA JUGA:Pasca-Kecelakaan di Akses Bromo, DPRD Jatim Minta Dishub Ketat Awasi Operator Bus Pariwisata
Saat ini, pelabuhan sudah melayani kapal hingga 50 ribu ton dengan kedalaman 12 meter. Namun, target pengembangannya jauh lebih ambisius.
BACA JUGA:Penyelenggaraan Layanan QRIS di Trans Jatim, Bank Jatim Raih Apresiasi Dishub
"Sekarang masih 12 meter, tapi nanti bisa 18 meter dan melayani kapal pospanamax kelas besar, bahkan mampu menampung kapal berbobot 100 ribu ton. Kapal sepanjang 300 hingga 400 meter akan bisa masuk," jelasnya.
BACA JUGA:Dishub Jatim Gandeng Asosiasi Pengusaha Truk Wujudkan Zero Odol 2023
Untuk tahap awal pembangunan fasilitas utama, seperti perluasan dermaga dan area bongkar muat kontainer, dibutuhkan investasi sekitar Rp 1,5-2 triliun. Secara keseluruhan, total kebutuhan investasi mencapai angka fantastis. Yakni, Rp 6-7 triliun.