Pemkot Batu Tak Berdaya Hadapi ASN Positif Corona

Senin 15-06-2020,20:30 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Batu, memorandum.co.id – Terpapar Covid-19 pada salah satu ASN (aparatur sipil negara) yang menjabat sebagai Kabag Kesra (Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat) Kota Batu, Jumat (12/6) lalu, membuat Satgas Pencegahan Covid-19 Kota Batu tidak berdaya untuk melakukan evakuasi. Ini dibuktikan dengan resahnya masyarakat kawasan Perumahan MVR (Mountain View Residence) RT 03/ RW 01, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Sebab, pria yang beridentitaskan Ismail Abdul Ghani masih melakukan isolasi mandiri di kediamannya. “Sabtu pagi masih jalan-jalan akhirnya warga resah. Akhirnya lapor ke RT RW. Lalu kami tindak lanjuti ke perumahan. Pihak desa mendapat kabar dari Dinas Kesehatan Batu pada Jumat sore. Seharusnya Pak Ismail sudah menerima kabar itu. Katanya akan dijemput tapi tidak ada kabar sampai malam,” kata Ketua RW 01 Samsuliono, Senin pagi (15/6). Ia menegaskan bahwa warga sebenarnya tidak memberikan stigma negatif. Justru sebaliknya, warga memberi dukungan dan berupaya agar virus tidak menularkan ke banyak orang, terutama keluarganya. Samsuliono berharap ada segera tindakan tepat dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batu terhadap pasien yang berstatus ASN. Di sisi lain, Samsuliono juga berharap agar Pemkot Batu bisa terbuka terhadap informasi warga yang positif Covid-19. “Kenapa masalah rakyat kecil langsung disampaikan dan dievakuasi tapi kalau ASN masih tawar-menawar. Ini kenapa?” keluhnya. Sementara itu Jubir Covid-19 Kota Batu M Chori membenarkan bahwa salah satu ASN Kota Batu berkode C-40 adalah pasien positif. Hasil positif yang ditemukan tersebut pasca ASN tersebut melakukan test swab mandiri di RS Lavalette Kota Malang pada Jumat sore. Ketika disinggung terkait kabar bahwa ASN tersebut sempat mengisi khutbah di masjid, satgas pencegahan Covid-19 segera melakukan tracing pada masyarakat yang mengikuti salat Jumat. “42 orang kami lakukan rapid test dan alhamdulilah semuanya nonreaktif,” tegasnya. Terpisah, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menyampaikan dengan adanya kasus terpaparnya Covid-19 ini membuat jajaran Pemkot Batu berencana menutup kantor selama 14 hari kedepan sebagai bentuk isolasi mandiri. "Tapi masih kami rapatkan dulu nanti. Kami masih harus memikirkan bagaimana pelayanan,” katanya. Menanggapi tentang pilihan isolasi mandiri yang dilakukan oleh Ismail Abdul Ghani, orang nomor dua di Kota Batu ini menjelaskan bahwa bisa saja dilakukan namun dengan potensi tidak menularkan ke anggota keluarga yang lain. Namun jika masih berpotensi membuat orang lain tertular maka sebaiknya yang bersangkutan melakukan isolasi di tempat yang telah disediakan pemerintah. Punjul juga mendorong agar ASN bisa memberikan contoh pada masyarakat tentang disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ia tidak ingin ASN justru menjadi sumber kekhawatiran masyarakat karena tidak disiplin. "Sederhana saja. Pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan dan keluar rumah seperlunya. Kalau perlu tetap di rumah saja," tukasnya. (arl/ari/tyo)  

Tags :
Kategori :

Terkait