Sementara itu, Koordinator Kalangan Kabupaten Malang, Boim, mengatakan Kabupaten Malang merupakan tanah budaya yang memadukan tradisi dan kreativitas baru.
BACA JUGA:Keris Festival Pamerkan Beragam Pusaka
“Malang City of Culture lahir dari semangat masyarakatnya, dari pasar, kampung, dan ruang publik desa. Di sini, kreativitas tumbuh dari bawah dan menjelma menjadi gerakan Desa Kreatif,” katanya.
Boim menegaskan, kekuatan Kabupaten Malang terletak pada jejaring komunitas yang luas dan berakar kuat. Festival Nusantaraya disebutnya menjadi cermin wajah Kabupaten Malang yang kaya akan spiritualitas, budaya, dan solidaritas.
BACA JUGA:Batu Street Food Festival 2022, Sajikan Kuliner Rasa Bintang Lima Harga Kaki Lima
Ia menambahkan, Desa Kreatif bukan sekadar program, melainkan cara hidup yang menunjukkan bahwa setiap warga memiliki peran dalam membangun masa depan kreatif dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Gali Potensi Seni, Kota Batu Gelar Festival Musik Religi
ICCF 2025 akan berlangsung selama empat hari, mulai 6 hingga 9 November 2025. Pembukaan acara digelar di kawasan Selecta, Kota Batu, melalui peresmian Selecta Living Museum sebagai simbol transformasi warisan historis menjadi ekosistem belajar kreatif.
BACA JUGA:Batu Street Food Festival 2021 Ditutup
Rangkaian acara akan mencakup City Tour-Agro Kreatif & Produk Lokal Fest di Kota Batu, yang menampilkan tur pertanian, kuliner, dan pameran produk lokal UMKM serta pengrajin kreatif.
Pada 8 November 2025, acara berlanjut di Malang Creative Center, Kota Malang, dengan agenda utama International Conference bertajuk Future Creative Ecosystem: AI, Media Art, and Digital Humanity, Festival Mbois 2025, dan pembukaan Kongres ICCN yang dihadiri lebih dari 260 delegasi dari seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Festival Susu Sapi Brau 2021, Dongkrak Potensi Wisata
Puncak perayaan akan digelar pada 9 November 2025 di Kabupaten Malang melalui Festival Nusantaraya & ICCF Awarding Night.
BACA JUGA:Batu Street Food Festival & Culinary Sajikan Kuliner Tempo Doeloe
Kegiatan ini diselenggarakan di tiga lokasi utama, yakni Boon Pring-Bamboo Living Museum, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, dan area candi bersejarah di Kabupaten Malang yang disulap menjadi panggung seni dan budaya Nusantara.
Festival ini menjadi simbol pertemuan antara tradisi dan inovasi, warisan budaya dan teknologi baru, menghadirkan pengalaman lintas ruang bagi publik dan komunitas kreatif Indonesia. (nik)