SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau Posko Post Mortem di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Jumat 3 Oktober 2025.
BACA JUGA:Tinjau RS Bhayangkara, Kapolda Jatim Sebut Insiden Ponpes Al Khoziny Bisa Jadi Pembelajaran
Kunjungan ini dilakukan guna memastikan proses identifikasi jenazah korban runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny berlangsung optimal.
Mini Kidi--
Khofifah menyampaikan apresiasi atas kesigapan tim ante mortem yang telah bersiaga di pesantren sejak hari pertama kejadian.
BACA JUGA:Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Delapan Korban Ditemukan, Progres Evakuasi Capai 50 Persen
“Kita terima kasih, tim ante mortem itu dari hari pertama sudah standby di pesantren,” ujar Khofifah.
BACA JUGA:Hari Kelima Pencarian Korban Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk, 5 Korban Ditemukan Tewas
Ia juga menjelaskan bahwa seluruh sampel DNA dari keluarga wali santri telah diambil untuk mempercepat proses identifikasi. “Yang kemarin itu sampel DNA juga sudah semua diambil dari keluarga wali santri. Artinya semua insya Allah well prepared,” imbuhnya.
BACA JUGA:Ahli konstruksi ITS Beberkan Progres Evakuasi Ponpes Al Khoziny
Khofifah menuturkan, tantangan utama saat ini adalah proses rekonsiliasi antara data post mortem (PM) dan ante mortem (AM). Ia berharap keluarga korban dapat memahami bahwa seluruh proses dilakukan secara profesional.
BACA JUGA:Gejolak di Posko Ponpes Al Khoziny, Keluarga Korban Luapkan Kekecewaan
“Mudah-mudahan keluarga juga bisa memahami, kerja-kerja profesional sudah dilakukan,” katanya.
BACA JUGA:Kapolda Jatim Tinjau Identifikasi Jenazah Korban Ponpes Al-Khoziny di RS Bhayangkara
Gubernur menambahkan, rekonsiliasi data akan dilakukan pada malam hari. Hasil identifikasi diharapkan bisa dipastikan agar keluarga meyakini kebenaran identitas korban.