SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Sebanyak 59 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, masih dilaporkan hilang setelah musala tiga lantai runtuh pada Senin 29 September 2025.
BACA JUGA:Dokkes Polda Jatim Kumpulkan DNA Keluarga Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Hingga hari keempat pencarian, Kamis 2 Oktober 2025, upaya evakuasi dilakukan dengan melibatkan alat berat dan ratusan personel SAR gabungan.
Mini Kidi--
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa penggunaan alat berat, seperti crane, disepakati bersama keluarga korban.
“Tidak lagi ada tanda-tanda kehidupan. Itu sudah dijelaskan kepada para keluarga. Oleh karena itu, keluarga juga setuju penggunaan alat berat,” ujarnya di lokasi kejadian.
BACA JUGA:208 Polisi Sidoarjo Amankan Evakuasi di Ponpes Al Khoziny
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menambahkan, alat berat dan personel khusus diterjunkan sejak pukul 11.30 WIB.
“Kegiatan sudah mulai jam 11.30. Tadi crane juga sudah masuk, personel sudah masuk. Artinya begitu tadi orang tuanya sudah mengijinkan, sudah membuat berita acara, langsung masuk. Karena tim sudah siap sejak tadi pagi,” jelasnya.
Hingga Kamis sore, jumlah korban yang berhasil dievakuasi mencapai 108 orang. Dari jumlah tersebut, 103 orang selamat, sementara lima orang dinyatakan meninggal dunia.
BACA JUGA:Polwan Sidoarjo Berikan Trauma Healing untuk Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny
“Sekarang yang masih hilang, yang ada datanya, yang ada fotonya, itu sementara terdata 59 orang. Kita tidak tahu di mana,” ungkap Suharyanto.