SIDOARJO, MEMORANDUM.CO.ID - Bupati Sidoarjo Subandi mengajak Fatayat NU dari ranting hingga cabang se-Sidoarjo untuk bersinergi mencegah stunting.
Ajakan tersebut disampaikan Subandi saat menghadiri Gerakan Cegah Stunting bagi Fatayat di Delta Graha Sekretariat Kabupaten Sidoarjo, Kamis, 11 September 2025.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Bupati Sidoarjo Tidak Akan PHK Ribuan Pegawai Non-ASN
Mini Kidi--
Menurut Subandi, keberadaan Fatayat NU sangat strategis karena menjadi bagian penting dalam membina keluarga. Fatayat pondasi keluarga yang berperan langsung dalam menjaga ketahanan rumah tangga, khususnya dalam hal pola asuh, kesehatan ibu dan anak serta pemenuhan gizi keluarga.
"Fatayat NU adalah pondasi keluarga. Dari rahim keluarga yang sehat, akan lahir generasi yang sehat pula. Karena itu saya mengajak seluruh kader Fatayat NU di Sidoarjo untuk ikut serta memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu, agar sadar pentingnya gizi, pola asuh dan kesehatan anak. Dengan kebersamaan ini, angka stunting di Sidoarjo bisa terus ditekan," tegasnya.
BACA JUGA:DMS FC Ngingas Juara Turnamen Perseka Muda Cup ke XIX Piala Bupati Sidoarjo
Subandi menambahkan, penanganan stunting tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi harus melibatkan semua pihak.
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo menunjukkan bahwa prevalensi stunting berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di tahun 2022 mencapai 16,1 persen, dan berhasil diturunkan menjadi 8,4 persen pada tahun 2023. Pemkab menargetkan di tahun 2025 prevalensi stunting bisa ditekan hingga di bawah 10 persen, sesuai target nasional.
"Target ini tidak akan tercapai tanpa gotong royong. Peran Fatayat NU yang dekat dengan keluarga dan masyarakat adalah kunci. Bersama PKK, kader posyandu,l dan tenaga kesehatan, Fatayat NU bisa menjadi motor penggerak pencegahan stunting di setiap desa," tambahnya.
BACA JUGA:Launching 346 Koperasi Merah Putih, Bupati Sidoarjo Berharap Beri Manfaat bagi Masyarakat
Dengan sinergi antara Pemkab Sidoarjo dan Fatayat NU, Ia optimistis angka stunting dapat terus ditekan. Ia juga menegaskan bahwa kekuatan utama pencegahan stunting ada pada keluarga yang sehat dan kuat.
"Jika Fatayat NU menjadi pondasi keluarga yang kokoh, InsyaAllah Sidoarjo akan melahirkan generasi emas yang sehat, cerdas, dan berdaya saing," katanya.(san)