Suporter Ditangkap karena Lakukan Gestur Rasis kepada Kylian Mbappe saat Laga Real Madrid vs Real Oviedo

Kamis 11-09-2025,09:17 WIB
Reporter : Eko Yudiono
Editor : Eko Yudiono

MEMORANDUM.CO.ID – Kepolisian Nasional Spanyol menangkap seorang penggemar yang diduga melakukan gestur serta suara bernuansa rasis yang ditujukan kepada Kylian Mbappé dalam pertandingan antara Real Madrid melawan Real Oviedo bulan lalu.

Laga yang berlangsung di Estadio Carlos Tartiere pada 24 Agustus itu berakhir dengan kemenangan Madrid 3-0, di mana Mbappé sukses mencetak dua gol.

Namun, kemenangan tersebut tercoreng oleh insiden rasisme dari salah satu penonton.

Pada Rabu (11/9), pihak kepolisian menyatakan bahwa seorang suporter telah teridentifikasi melalui rekaman siaran televisi.

Dalam rekaman tersebut terlihat pelaku membuat gestur dan menirukan suara monyet ketika Mbappé merayakan gol pembuka pada menit ke-37.

Setelah dianalisis, laporan resmi pun diajukan oleh LaLiga. Suporter tersebut kini telah ditahan, diinterogasi, dan kasusnya diserahkan ke jaksa penuntut yang menangani kejahatan rasial.

BACA JUGA:Mbappe Bawa Prancis Menang 2-1 atas Islandia di Kualifikasi Piala Dunia

BACA JUGA:Mantan Klub Juara Liga Champions, Mbappe Ucapkan Selamat


Mini Kidi--

Jika terbukti bersalah, pelaku dapat dijatuhi hukuman hingga tiga tahun penjara, denda antara €60.000 hingga €650.000 (sekitar Rp1,1–12,4 miliar), serta larangan masuk stadion.

Dalam beberapa musim terakhir, LaLiga memang menunjukkan sikap tegas terhadap kasus rasisme.

Insiden serupa sebelumnya juga menimpa Vinícius Júnior di Stadion Mestalla, Valencia, pada 2023. Kasus tersebut berujung pada hukuman penjara untuk tiga orang suporter.

Tidak hanya itu, awal bulan ini seorang pendukung Espanyol juga dijatuhi hukuman karena melakukan pelecehan rasial kepada Iñaki Williams dari Athletic Club pada Januari 2020.

Kasus tersebut menjadi yang pertama kali dilaporkan langsung oleh LaLiga ke pihak berwenang.

Kejadian ini menegaskan bahwa meskipun kampanye anti-rasisme di sepak bola terus digencarkan, praktik diskriminasi masih kerap terjadi di stadion.

Kategori :