Sinner sempat bangkit di set kedua dengan strategi menyerang backhand Alcaraz, tetapi gagal mempertahankan momentum.
Menariknya, Sinner datang dengan catatan impresif 27 kemenangan beruntun di lapangan keras Grand Slam, meski sempat mengalami masalah otot perut di semifinal.
Namun, Alcaraz berhasil mematahkan servisnya hingga lima kali, sesuatu yang jarang terjadi pada Sinner dalam beberapa turnamen terakhir.
Dengan kemenangan ini, duel Alcaraz vs Sinner kembali menjadi pusat perhatian dunia tenis. Rivalitas keduanya diprediksi akan terus mewarnai sejarah olahraga ini, menghadirkan persaingan yang segar setelah era panjang dominasi Djokovic, Federer, dan Nadal.