Angka Anak Tidak Sekolah di Situbondo Tembus 5.828, Pemkab Gencarkan Pemutakhiran Data

Kamis 04-09-2025,21:40 WIB
Reporter : Fatur Bahri
Editor : Ferry Ardi Setiawan

SITUBONDO, MEMORANDUM.CO.ID - Tingginya angka anak tidak sekolah di Kabupaten Situbondo menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten (pemkab). 

BACA JUGA:Wabup Ulfiyah Tinjau Dapur MBG Bersama Forkopimda Situbondo

Berdasarkan data terbaru, sebanyak 5.828 anak tercatat tidak mengenyam pendidikan, mulai dari jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).


Mini Kidi-- 

Untuk itu, Pemkab melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperinda) menggelar sosialisasi pemutakhiran data anak tidak sekolah kepada 136 operator desa dan kelurahan, Kamis 4 September 2025.

BACA JUGA:Peringati HUT Ke-70 Lantas , Satlantas Polres Situbondo Gelar Donor Darah dan Pangan Murah

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo, Fathor Rakhman, menekankan pentingnya pemutakhiran data untuk mengatasi permasalahan pendidikan di daerah berjuluk Kota Santri ini.

“Angka anak putus sekolah mencapai 5.828 anak. Tertinggi di Kecamatan Banyuputih dengan 732 anak, dan terendah di Kecamatan Mlandingan sebanyak 200 anak,” ujarnya.

BACA JUGA:Jasamarga Pastikan Dampak Pembangunan Tol Probowangi Ditangani

Fathor juga mengungkapkan bahwa rata-rata lama sekolah di Situbondo hanya 6,09 tahun, setara dengan tingkat SMP kelas 1 yang belum tuntas. Kondisi ini menjadi perhatian langsung Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo yang telah mengarahkan langkah strategis untuk mendorong perbaikan pendidikan.

Dalam kegiatan tersebut, para operator desa dan kelurahan didorong aktif mengidentifikasi anak-anak yang tidak sekolah di wilayah masing-masing.

BACA JUGA:Doa Bersama di Rutan Situbondo untuk Indonesia Aman dan Sejahtera

“Data valid sangat penting. Karena dari desa dan kelurahanlah kami bisa mengetahui siapa dan di mana anak-anak yang tidak sekolah itu,” tegas Rosy Rosaindratna, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bapperinda.

Komitmen Pemkab untuk meningkatkan kualitas pendidikan juga tercermin dari alokasi anggaran yang signifikan. Selain peningkatan honor guru non-ASN—yang kini mencapai Rp 1,5 juta untuk lulusan S1—program beasiswa dan pendidikan kesetaraan (kejar paket A, B, dan C) juga mendapat peningkatan anggaran.

BACA JUGA:PSSS Situbondo Gelar Seleksi Pemain Jelang Liga 4 Jawa Timur

Kategori :