SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Sebanyak 15 organisasi masyarakat (Ormas) mendatangi Mapolrestabes Surabaya, Selasa 2 September 2025, sekitar pukul 11.00 WIB.
Mereka menyatakan sikap komitmen untuk bersama-sama menjaga ketertiban, kemanan, dan kondusifitas di Kota Pahlawan.
BACA JUGA:Demo di Polrestabes Surabaya Berakhir Ricuh, Massa Minta Temannya Dibebaskan
Mini Kidi--
Ini dilakukan menyusul adanya tragedi kerusuhan pada 29-31 Agustus 2025, hingga berujung dibakarnya Gedung Negara Grahadi, Mapolsek Tegalsari, dan pos polisi.
Agus Setiawan, Sekretaris Kawal Gibran Bersama (KGB) Jawa Timur mengatakan, kondusifitas dan ketertiban di Jawa Timur, khususnya di Kota Surabaya adalah tanggungjawab bersama.
BACA JUGA:Polrestabes Surabaya Bekuk Puluhan Pelaku Curanmor, Didominasi Rusak Rumah Kunci Motor
"Surabaya adalah jantungnya Jawa Timur, maka dari itu kita wajib menjaga ketertiban dan keamanan bersama, dengan bergotong-royong," katanya.
Sementara Rudy, perwakilan dari Ormas Arek Suroboyo Bergerak (ASB) menambahkan, pasca-kerusuhan pihaknya telah menggelar aksi di perempatan Tugu Pahlawan, dengan membagikan 1.000 tangkai mawar.
Pihaknya juga membuat banner yang bertuliskan tentang pentingnya aksi damai, dan menghindari aksi anarkis. Banner itu dibentangkan di beberapa jalan protokoler.
BACA JUGA:Tawuran di Jalan Embong Malang, Kapolrestabes Surabaya Pastikan Situasi Telah Kondusif
"Kami juga mengimbau kepada warga Surabaya, agar jaga diri dan jangan sampai terprovokasi oleh ulah orang yang tidak bertanggungjawab. Surabaya harus aman, wajib aman, dan tetap aman untuk seterusnya," tambahnya.
Merespons deklarasi tersebut, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan menilai, warga Surabaya sendiri sebetulnya sudah gerah dengan kelompok yang membuat gaduh di kotanya.
"Dari teman-teman tadi menyatakan komitmennya, bahwa mereka yang akan menjadi garda terdepan untuk menghalangi kelompok-kelompok ini, apabila akan melakukan perusakan di Surabaya," pungkasnya.
BACA JUGA:Satlantas Polrestabes Surabaya Hadirkan Simanis, Taman Bungkul Jadi Pilot Project