SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Polsek Sawahan Polrestabes Surabaya gencar melakukan patroli dan kunjungan ke sekolah-sekolah, khususnya SMA dan SMK, untuk mencegah keterlibatan siswa dalam aksi unjuk rasa.
Langkah ini dilakukan menyusul imbauan dari kepolisian agar para pelajar tetap fokus pada kegiatan belajar mengajar.
Mini Kidi--
Bhabinkamtibmas Kelurahan Sawahan mengunjungi SMK Negeri 4 Surabaya pada 01 September 2025. Dalam kunjungan tersebut, petugas berkoordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah, Aryo.
Polsek Sawahan meminta pihak sekolah membuat surat kesepakatan bersama dengan Polrestabes Surabaya.
Intinya, sekolah diminta melarang siswanya mengikuti aksi unjuk rasa serta memberikan sanksi tegas bagi yang kedapatan terlibat.
BACA JUGA:Jumat Curhat Polsek Sawahan Ajak Warga Petemon Surabaya Tingkatkan Kewaspadaan Kamtibmas
"Kami meminta sekolah mengawasi para siswanya dengan ketat. Apabila ada siswa yang tertangkap ikut aksi unjuk rasa, akan ada sanksi tegas," ujar Kapolsek Sawahan, Kompol Kiki Tyas Titisari, S.I.K.
Selain itu, Polsek Sawahan juga menyampaikan sejumlah imbauan kamtibmas, antara lain:
-
Pihak sekolah diminta berkomunikasi aktif dengan orang tua siswa untuk memastikan keberadaan anak.
-
Surat izin atau keterangan sakit harus diajukan langsung oleh orang tua dan memastikan anak berada dalam pengawasan.
-
Kehadiran siswa dalam pembelajaran daring melalui Zoom harus diawasi, salah satunya dengan mengharuskan kamera tetap aktif.
BACA JUGA:Kapolsek Sawahan Pimpin Patroli Antisipasi Kejahatan di Pertokoan Jalan Blauran
Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Surabaya, Aryo, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada seluruh siswa agar tidak mengikuti aksi unjuk rasa.
Saat ini, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut berlangsung secara daring hingga 04 September 2025.
Kapolsek Sawahan menegaskan pentingnya peran sekolah, orang tua, dan kepolisian dalam menjaga siswa dari pengaruh negatif.
BACA JUGA:Polsek Sawahan Amankan Sidang di Pengadilan Negeri Surabaya
"Kami sangat berharap para siswa tetap fokus pada tugas utamanya, yaitu belajar. Jangan sampai mereka terpancing untuk ikut dalam kegiatan unjuk rasa yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan merugikan masa depan mereka," katanya.
"Pihak sekolah, orang tua, dan kepolisian harus bekerja sama untuk menjaga para pelajar. Kami tidak akan ragu memberikan sanksi tegas jika ada siswa yang terlibat dalam aksi unjuk rasa," pungkasnya.