Mangkrak dan Tak Terawat, DPRD Surabaya Desak Keberlanjutan Program Rumah Padat Karya

Senin 25-08-2025,16:25 WIB
Reporter : Arif Alfiansyah
Editor : Aris Setyoadji

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Kondisi Rumah Padat Karya (RPK) Sukomanunggal yang kini mangkrak dan tidak terawat mendapat sorotan tajam dari anggota Komisi B DPRD Surabaya, Yuga Pratisabda Widyawasta.

Ia mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, khususnya Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Dinkopumdag), agar tidak abai serta memastikan program pengentasan kemiskinan ini berjalan secara berkelanjutan.


Mini Kidi--

Menurut Yuga, tujuan utama RPK adalah membantu masyarakat keluar dari kemiskinan dengan memberikan pekerjaan dan keterampilan. Karena itu, ia menegaskan program ini tidak boleh berhenti hanya karena sebagian pesertanya sudah mendapatkan pekerjaan di tempat lain.

“Rumah Padat Karya memang tujuannya mengentaskan orang dari kemiskinan untuk dapat pekerjaan ke depannya. Tapi bukan berarti setelah orang yang di dalamnya dapat kerja, program ini jadi berhenti dan tidak berkelanjutan,” ujar Yuga, Senin 25 Agustus 2025.

BACA JUGA:Rumah Padat Karya Sukomanunggal Mangkrak, Fasilitas Pemkot Surabaya Terbengkalai

Ia menambahkan, masih banyak warga yang membutuhkan RPK sebagai batu loncatan untuk bisa mandiri dan memperoleh pekerjaan yang lebih layak. Keberlanjutan program menjadi kunci agar manfaatnya terus dirasakan masyarakat.

“Kami harapkan Dinkopumdag dapat menjalankan kegiatan ini secara berkelanjutan, memastikan program selalu terlaksana dengan baik, serta tidak abai terhadap program yang sudah ada,” tegasnya.

Kritik tersebut muncul setelah melihat kondisi RPK Sukomanunggal yang kini memprihatinkan. Fasilitas yang seharusnya menjadi pusat kegiatan ekonomi warga kurang mampu itu tampak kosong dan tidak terawat, padahal lokasinya strategis karena berada dekat jalan raya besar yang ramai lalu lintas.

BACA JUGA:Pengangguran di Jatim Tinggi, Fraksi PDIP Desak Tambahan Rp250 M untuk Padat Karya dan UMKM

Kondisi itu juga diakui Utami, salah satu pedagang di Sentra Wisata Kuliner (SWK) Sukomanunggal yang letaknya berdekatan dengan RPK. Ia menyayangkan fasilitas tersebut terbengkalai.

“Dulu di sini ramai sekali, ada cuci motor sama bengkel ganti oli. Tapi lama-lama sepi sampai akhirnya tutup total,” ungkap Utami.

 

Ia menambahkan, minimnya perawatan membuat area tersebut kotor dan dipenuhi sampah, sehingga menghilangkan potensi yang sebenarnya besar.


“Padahal lokasi ini potensial karena dekat jalan raya. Kalau dikelola dengan baik, pasti bisa sangat bermanfaat,” jelasnya.

Kategori :