Karyawan Distributor Tepung Ditemukan Tewas di Mess, Polisi Selidiki Penyebab Kematian

Sabtu 23-08-2025,11:58 WIB
Reporter : Edi Winarko
Editor : Muhammad Ridho

JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Seorang buruh perusahaan distributor tepung Rose Brand di Kecamatan Sumbersari, Jember, ditemukan tewas di dalam kamar mess-nya, Jumat 22 Agustus 2025. Korban bernama Febri Arisandi (24), warga Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari.

​Kematian Febri menimbulkan tanda tanya besar. Korban diketahui merupakan saksi kunci dalam kasus dugaan penggelapan dana perusahaan yang sedang diselidiki tim audit. Pihak keluarga menduga Febri disekap selama dua hari terakhir, sebuah tuduhan yang dibantah oleh perusahaan.

BACA JUGA:Tabrakan Maut di Tikungan Kuburan Cina Jember, 1 Tewas Terlindas Truk Gandeng Misterius


Mini Kidi--

​Awalnya, rekan kerja korban melaporkan bahwa Febri tewas akibat gantung diri. Namun, saat melakukan olah TKP, polisi menemukan sejumlah kejanggalan. Posisi korban saat ditemukan tergantung pada teralis jendela mess yang tingginya hanya sekitar satu meter dengan posisi tubuh seperti sedang duduk.

​Nofi Cahyo Hariyadi, paman korban, mengatakan ia mendatangi mess setelah mendapatkan kabar dari kakak korban yang menangis. Mereka kemudian mendobrak pintu mess yang terkunci.

​"Dia sudah gantung diri pakai tali kecil, ada talinya di belakang," tutur Nofi, yang juga merupakan Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jember.

BACA JUGA:Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas Misterius di Depan Gedung, Diduga Bunuh Diri Loncat dari Lantai 8

​Nofi menduga keponakannya takut dan mengalami stres hingga akhirnya gantung diri karena disekap dan diintervensi oleh perusahaan distributor tepung tersebut. Ia menyayangkan jika benar korban disekap oleh perusahaan.

​"Harusnya jangan disekap, serahkan kepada pihak kepolisian. Perusahaan tidak boleh menahan karyawan seperti itu," tegasnya.

​Nofi menyampaikan telah berkoordinasi dengan FSPMI Jawa Timur dan pihak kepolisian untuk mengusut kematian Febri.

​Polisi telah melakukan olah TKP dan membawa jenazah korban ke RSUD dr. Soebandi Jember untuk diautopsi.

BACA JUGA:Paket Misterius di Kebondalem Ternyata Berisi Batu Bata dan Pecahan Genting

Sementara Veny, staf perusahaan, membantah tuduhan penyekapan. Ia menjelaskan bahwa Febri memang diminta untuk tetap berada di mess karena keterangannya dibutuhkan untuk proses audit.

​"Kabar soal penyekapan itu tidak benar. Kami memang ada tim audit dari pusat dan kami juga sudah melaporkan ke polisi. Saya tidak tahu kenapa, tiba-tiba sudah ramai. Saya tidak tahu apa masalah almarhum, ada yang bilang depresi, padahal kemarin masih kami tanya baik-baik saja," ungkap Veny.

Kategori :