Football for Humanity Bukan Hanya Slogan Kosong, tetapi Budaya Bersama

Minggu 03-08-2025,09:54 WIB
Reporter : Eko Yudiono
Editor : Eko Yudiono

Teknologi pemindai dan metal detector bisa menjadi solusi tambahan untuk mencegah barang-barang berbahaya lolos ke dalam area pertandingan.

Namun tanggung jawab tak bisa hanya dibebankan pada panpel semata. Kesadaran suporter harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan atmosfer stadion yang aman dan nyaman.

Flare tidak pernah menjadi indikator loyalitas, justru bisa merusak reputasi klub yang dibela. Suporter yang mencintai klubnya seharusnya menunjukkan dukungan dengan cara yang kreatif, positif, dan bertanggung jawab.

Persebaya sebagai klub yang memiliki basis suporter fanatik, harus terus memperkuat komunikasi edukatif kepada para pendukungnya.

Sosialisasi tentang bahaya flare dan dampaknya terhadap klub harus dilakukan secara masif, baik melalui media sosial resmi klub, papan pengumuman stadion, maupun kolaborasi dengan komunitas suporter.

Sudah saatnya kita menyadari bahwa sepak bola adalah olahraga yang menjunjung tinggi nilai persatuan, keamanan, dan kebersamaan.

Menyulut flare di tengah keramaian bukanlah bentuk cinta, melainkan bentuk ketidaktahuan yang berisiko besar. Jika ingin GBT benar-benar menjadi rumah sepak bola yang aman, maka setiap elemen—panpel, aparat keamanan, dan terutama suporter—harus bahu-membahu menghapus kebiasaan negatif ini.

Mari kita jadikan Football for Humanity bukan hanya slogan kosong, tetapi budaya bersama. GBT Zero Accident bukan hal mustahil jika seluruh pihak bersatu menjaga keamanan dan kenyamanan dalam setiap pertandingan.

Kategori :