Alun-alun Batu Akan Dibuka, PKL Diberi Face Shield

Senin 01-06-2020,17:06 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Batu, Memorandum.co.id - Masa transisi menuju normal baru yang saat ini tengah dilakukan oleh Kota Batu membuat Pemkot berwacana akan membuka Alun-alun kota wisata ini. Namun hal ini masih menunggu kesiapan dari Diskoumdag (Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan) untuk mengumpulkan PKL (Pedagang Kaki Lima) agar bisa dilakukan rapid test. Walikota Batu, Dewanti Rumpoko menyampaikan, hal itu sebagai upaya untuk menggerakkan kembali sektor bisnis dengan menerapkan protokol kesehatan. “Kami menunggu kesiapan Diskoumdag. Karena selain melakukan rapid test, pemkot juga akan memberikan face shield pada PKL,” ujarnya, Senin (1/6). Ia menambahkan, saat ini masih tersisa 100 face shield di BPBD Kota Batu yang nantinya akan diberikan pada PKL tersebut. Disinggung terkait jumlah PKL yang terdapat di Alun-alun Kota Batu, wanita yang akrab disapa Bude itu mengaku, pihaknya masih belum mengetahui rincian datanya. Namun ia berencana akan melakukan penambahan face shield untuk PKL jika diperlukan. “Alun-alun dan tempat pariwisata lainnya adalah ikon dari Kota Batu. Sebagian besar tempat pariwisata masih belum siap, kalau mereka siap dan mengkonfirmasi pada kami maka Satgas Pencegahan Covid-19 akan turun untuk melihat kelayakannya,” paparnya. Dikatakan, ia tidak ingin memaksakan salah satu pariwisata beroperasi dan menimbulkan ledakan kunjungan karena tidak ada tempat wisata yang buka, karena dari hal tersebut menurutnya potensi penyebaran virus covid-19 akan semakin membesar. Terpisah, salah satu PKL di Alun-alun Kota Batu, Mulyono menyampaikan, dirinya pasrah dengan peraturan yang ada asalkan dirinya bisa tetap bekerja. Terlebih, pria asal Oro-oro Ombo tersebut mengaku baru beroperasi 3 hari yang lalu dengan hasil yang jauh dari sebelumnya karena minimnya wisatawan yang berkunjung di Kota Batu. “Dilema juga sebenarnya. Kalau diam dirumah maka kami bisa mati kelaparan namun kalau memaksa keluar kami terpapar virus,” tuturnya. Oleh karena itu, ia berujar bahwa new normal merupakan sebuah hembusan angin sejuk ditengah terpuruknya perekonomian yang terjadi pada keluarganya. “Kami akan ikuti aturan pemerintah apapun itu asalkan kami tetap bisa bekerja,” lanjutnya.(arl/ari)

Tags :
Kategori :

Terkait