Surabaya PSBB, Setelah Itu Apa?

Sabtu 30-05-2020,10:25 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Minggu (31/5) besok hari bersejarah bagi Kota Surabaya. Tanggal itu selalu diperingati sebagai hari jadi daerah tingkat dua berjuluk Kota Pahlawan ini. Tahun ini sudah menginjak ulang tahun yang ke-727. Biasanya saat hari jadi, Pemerintah Kota Surabaya merayakannya bersama warga. Berbagai acara dan kegiatan dihelat dan disuguhkan kepada khalayak umum. Paling tidak kegiatan semacam parade bunga, festival rujak uleg, dan funbike terlihat menghiasi kota yang berkali-kali mendapatkan anugerah sebagai kota tebersih hingga menyabet Piala Adipura. Tak hanya itu, dengan komando Bu Risma, ibu'e arek Suroboyo yang bernama lengkap Tri Rismaharini, kurun sepuluh tahun terakhir sering mendapatkan banyak penghargaan dari berbagai strata, mulai nasional, regional, hingga internasional. Banyak juga kota-kotadi negara maju yang menjadikan Surabaya sebagai sister city. Wow… Membanggakan. Sangat membanggakan! Rasanya semua warga Kota Surabaya pasti merasakan itu sebagai sebuah kehormatan. Arek Suroboyo pasti merasakan kotanya sangat menyenangkan. Apa-apa ada, prestasi banyak, punya wali kota tegas dan peduli wong cilik meski kadang terlihat kurang profesional ketika menangani beberapa masalah yang melibatkan warga. Tegasnya, Surabaya adalah kota yang banyak menorehkan sejarah baru seiring dengan kemajuan era atau zamannya. Senin (1/6) lusa juga hari bersejarah bagi negara dan bangsa Indonesia. Hari itu tepat diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Seluruh rakyat Indonesia bisa jadi memperingatinya. Sebagai bukti, pada tanggal itu di kalender negara kita ditetapkan sebagai hari libur nasional. Pancasila yang kini dijadikan sebagai dasar negara Republik Indonesia, diteladani dan dipakai sebagai pedoman hidup bagi semua warga negara. Karena dari sila pertama sampai sila kelima, semua mengajarkan hal baik. Mengajak warga negara berketuhanan. Mengajarkan tata cara hidup damai tanpa membedakan satu sama lain meski berbeda. Menegaskan hidup dengan keramahtamahan serta masih banyak lagi kebaikan yang diajarkan Pancasila kepada kita. Semua tampak indah. Semua terlihat nyaman. Semua sendi kehidupan sangat menyenangkan, dan itulah yang menjadi kekuatan negara dan bangsa Indonesia sejak negara ini berdiri dan merdeka pada Agustus 1945. Tapi kini berubah. Pandemi covid-19 (corona virus deases) mengubah segalanya. Hari jadi kota Surabaya sepi kegiatan. Tak ada lagi acara-acara menyenangkan dan memanjakan warga. Tak ada lagi hiruk pikuk warga menyambut hari bersejarah bagi Kota Surabaya yang berdiri tegak karena perjuangan para pahlawan. Gerak warga Surabaya dibatasi dengan aturan PSBB (pergerakan sosial berskala besar) hingga melumpuhkan sendi kehidupan manusia termasuk bagi warga Kota Surabaya. Lebih tegas lagi, akibat pandemi covid-19, semoga tak ada yang menganggap PSBB bertentangan dengan Pancasila. Karena, saat PSBB berlaku, warga tak bisa menjalankan ibadah bersama baik di masjid, di gereja, atau tempat ibadah agama lain yang menyiratkan kandungan ajaran-ajaran Pancasila seperti berketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.(*)

Tags :
Kategori :

Terkait