SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) berencana menaikkan harga tiket masuk dari Rp15.000 menjadi Rp25.000. Rencana penyesuaian tarif ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan memberikan pengalaman yang lebih maksimal bagi para pengunjung.
Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) PDTS KBS, Nahroni, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah dalam tahap finalisasi studi kelayakan sebagai landasan untuk pengajuan resmi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
BACA JUGA:Rencana Kenaikan Tiket KBS, Dewan Pertanyakan Kontribusi Dividen dan Gaji Direksi
Mini Kidi--
"Sehingga pada Agustus harapannya studi kelayakan sudah bisa kami presentasikan ke pemkot untuk ditindaklanjuti,” ujar Nahroni.
Menurutnya, kenaikan tarif ini didasarkan pada kebutuhan operasional serta rencana pengembangan KBS untuk periode 2024 hingga 2025.
Dengan tarif baru, PDTS KBS berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas dan wahana demi kenyamanan pengunjung, namun tetap dengan harga yang terjangkau.
BACA JUGA:Wali Kota Sepakat dengan DPRD Surabaya Transformasi KBS
“Sejumlah wahana baru kami tambah. Saat ini sudah ada wahana permainan baru seperti Rainbow Park dan bioskop 7D. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam meningkatkan fasilitas untuk kenyamanan pengunjung,” tambahnya.
Selain fokus pada penambahan fasilitas, Nahroni menjelaskan bahwa upaya promosi melalui media sosial juga terus digencarkan dan terbukti efektif dalam mendongkrak jumlah kunjungan.
Kemudahan akses juga menjadi faktor pendukung, terutama dengan adanya jalur transportasi terintegrasi (TIJ) dan pembukaan akses pintu masuk dari sisi selatan.
BACA JUGA:KBS Catat Kenaikan Signifikan Pengunjung di Libur Waisak
“Ada pergeseran pintu masuk, tidak lagi hanya dari sisi utara, tapi juga dibuka dari sisi selatan. Sekarang komposisinya 50:50, jadi pengunjung bisa lebih nyaman dan tidak menumpuk di satu titik,” jelasnya.
Menanggapi kondisi internal perusahaan, Nahroni juga menyinggung perihal kekosongan tiga jabatan direksi. Ia meyakini bahwa dengan kelengkapan jajaran direksi, kualitas pengelolaan dan pengembangan KBS di masa mendatang akan menjadi lebih optimal.
“Kalau dua direksi saja hasilnya sudah baik, apalagi kalau lengkap tiga. Tentu akan lebih baik lagi secara manajerial dan pengembangan,” tandasnya. (alf)