Cangkruk Bareng, Ditlantas Polda Jatim Ajak Pengusaha Transportasi Wujudkan Zero ODOL

Kamis 17-07-2025,18:50 WIB
Reporter : Faishal Danny.
Editor : Aris Setyoadji

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Berbagai upaya dilakukan Ditlantas Polda Jatim dalam upaya menertibkan truk over dimensi dan overload (ODOL).

Melalui program Polisi Menyapa, Polda Jatim ingin memilih cara yang humanis dengan menggandeng berbagai pihak, mulai operator angkutan, pengusaha transportasi dan pemerintah daerah.

"Intinya, kita menindaklanjuti program Bapak Kakorlantas, salah satunya melalui Polisi Menyapa," kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Iwan Saktiadi, Kamis, 17 Juli 2025.


Mini Kidi--

Iwan menyebut forum dialog ini jadi wadah untuk mendengar aspirasi pelaku usaha transportasi. Khususnya terkait penerapan Zero ODOL di Jawa Timur. Menariknya, sejumlah operator mulai bergerak melakukan rekonstruksi truk agar sesuai dengan spesifikasi teknis yang diizinkan.

"Alhamdulillah, ada masukan-masukan konstruktif. Intinya yang paling penting adalah kami, Korlantas Polri, Polda Jawa Timur khususnya, akan menindaklanjuti program pemerintah menuju zero ODOL. Walaupun penerapannya dilakukan secara bertahap," tegas dia.

BACA JUGA:Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim Sampaikan Harapan untuk memorandum.disway.id di Momen HUT Ke-7

Iwan juga menjelaskan perubahan strategi penertiban. Jika sebelumnya petugas menghentikan kendaraan langsung di jalan, kini pendekatan dilakukan melalui kunjungan ke pool atau komunitas angkutan. "Satu cara seribu gaya," kata dia.

"Penertiban tetap jalan, tapi dengan cara-cara baru yang lebih komunikatif dan tidak menimbulkan gesekan," Ia menambahkan.

Terkait usulan batas bawah tarif angkutan yang muncul dalam pertemuan, Iwan menyebut itu sebagai masukan bagus namun menjadi ranah pemerintah pusat.

BACA JUGA:Ditlantas Polda Jatim Gagalkan Penyelundupan Miras Ilegal dari Bali, Kelabui Petugas Pakai Nopol Palsu

"Kalau usulan itu diterapkan di semua daerah, saya kira akan sangat bagus. Tapi kita menunggu regulasi yang digodok pemerintah pusat," ucap dia.

Iwan berharap, strategi Polisi Menyapa yang kini diikuti oleh 39 polres di Jawa Timur mampu mendekatkan pelayanan Polri dengan masyarakat, sekaligus mempercepat terwujudnya Zero ODOL.

"Layanan yang kita berikan bukan hanya administratif, tapi juga keamanan dan penegakan hukum. Dengan komunikasi yang baik, masyarakat akan mendapat informasi valid dan solusi atas kendala di lapangan," pungkas dia.

BACA JUGA:Sosok Brigpol Rendy, Anggota Ditlantas Polda Jatim yang Jadi Penggawa Jakarta Bhayangkara Presisi

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) DPC Surabaya I Wayan Sumadita mendukung penuh upaya pemerintah menuju Zero ODOL. Khususnya di Jawa Timur. "Odol ini sebenarnya sangat positif, karena bisa menjamin keselamatan bersama," kata Wayan, Kamis 17 Juli 2025.

Namun demikian, kata Wayan, pemerintah juga harus memperhatikan regulasi soal tarif. Hal itu, untuk meminumalisir adanya persaingan antar kompetitor. "Tarif selama ini menjadi momok bagi kami pengusaha," ucap Wayan.

"Dengan belum adanya kesetaraan tarif, maka kami pengusaha saling berlomba untuk mendapatkan muatan dengan tarif yang lebih murah hingga munculah ODOL ini," tambah Wayan.

Dengan adanya penetapan tarif, masih kata Wayan, ia meyakini jika ODOL bisa diatasi bersama-sama. "Dilihat juga, regulasi saat ini harus bisa menjangkau pemilik barang. Karena bagaimanapun juga odol itu bisa terjadi jarena kesepakatan dengan adanya pemilik barang dan pengusaha angkutan," tutup dia.(fdn)

Kategori :