SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pembangunan saluran U-Ditch di Jalan Kampung Malang Tengah, Kelurahan Tegalsari, akan dimulai 1 September 2025. Proyek ini bertujuan untuk mengatasi masalah banjir yang kerap melanda wilayah Kampung Malang Tengah I, Wonorejo, dan Tempel Sukorejo.
BACA JUGA:Rampung Dikeruk, Warga Asemrowo Minta Pemkot Pasang U-Ditch
Informasi pengerjaan proyek ini tertera jelas pada spanduk yang dipasang di sepanjang Jalan Kampung Malang Tengah I. Yanto, salah seorang pedagang makanan di Kampung Malang Tengah I, spanduk sosialisasi terpasang di depan gapura Tempel Sukorejo I hingga Wonorejo IV.
Mini Kidi--
"Yang saya tahu pengerjaan proyek saluran di mulai dari sisi kiri depan warung saya berjualan hingga depan kampung Wonorejo," ungkap Yanto saat ditemui di lokasi, Minggu 6 Juli 2025.
Proyek pengerjaan saluran tidak sampai berimbas usahanya. Meskipun terjadi macet tidak sampai beribas ke dagangannya.
"Tidak sampai berimbas usaha saya karena pengerjaannya tidak sampai 24 jam, jadi jalan masih bisa dilalui," ujar Yanto.
BACA JUGA:Sambut Penghujan, Warga Tenggumung Bersuka Cita Kampungnya Dipasang U-Ditch
Berbeda dengan Sukri, pemilik bengkel di ujung gang sisi selatan Kampung Malang Tengah I. Dia mengungkapkan, selama ini jalan dua arah di Kampung Malang Tengah I setiap harinya terjadi kemacetan. Apabila ada poyek pembangunan saluran U-Ditcht tentu tambah macet.
"Pasti dampaknya akan merambat ke tempat usaha yang ada di sepanjang Kampung Malang Tengah I, jadi sepi pembeli dan pelanggan. Tapi masih banyak pengguna jalan melewati jalan alternatif karena di daerah sini banyak permukiman warga," ujar Sukri.
BACA JUGA:Taman Baru di Wonorejo Diharapkan Mencegah Warga Buang Sampah dan Tempat Parkir Liar
Meski begitu, Sukri tidak mengeluh dikarenakan proyek pembangunan saluran demi kebaikan warga Kampung Malang Tengah I agar bebas dari banjir.
Sementara itu, Tohari Ridwan, Ketua RW 05, Kampung Malang Tengah I, Kelurahan Tegalsari, menjelaskan bahwa banjir di wilayah tersebut seringkali berasal dari kiriman air dari Jalan Pandegiling. Pemasangan saluran U-Ditch ini menjadi solusi untuk mengarahkan aliran air, khususnya saat hujan deras.
"Proyek ini akan meliputi ruas jalan depan gapura Tempel Sukorejo hingga pojok Jalan Kampung Malang Tengah I. Jadi pojok sampai pojok," kata Tohari kepada memorandum.co.id.
Usulan pembangunan saluran U-Ditch ini diajukan oleh RW 05 Kampung Malang Tengah, Wonorejo, dan Tempel Sukorejo melalui Kecamatan Tegalsari. Meskipun pengajuan telah dilakukan sejak enam tahun lalu, baru pada bulan ini sosialisasi dan realisasi proyek dapat terlaksana.
Tohari menambahkan, proses pengerjaan akan dilakukan secara bertahap dengan sistem buka-tutup jalan, sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan. Namun, pihak terkait telah memasang spanduk pemberitahuan dan menekankan keberadaan jalan alternatif di sekitar lokasi.
Selama pengerjaan, akses jalan di Kampung Malang Tengah akan dibatasi untuk kendaraan roda empat, sementara kendaraan roda dua masih dapat melintas. Alternatif lain adalah melalui jalur Wonorejo-Tempel Sukorejo.
"Nantinya akan pakai sistem buka tutup dan jalan tetap bisa dilewati. Selain itu untuk menghindari kemacetan, banyak jalan alternatif," jelas Tohari.
Meskipun potensi kemacetan dan dampak terhadap usaha di sekitar lokasi diantisipasi, diharapkan dampaknya hanya berlangsung 1-2 hari setelah pekerjaan dimulai. Proyek yang ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan.
"Proyek tidak sampai sebulan selesai, tergantung progres pekerja juga sehingga tidak sampai menganggu tempat usaha," imbuh Tohari.
Tohari berharap proyek mampu meningkatkan kapasitas saluran air dan melancarkan aliran air, sehingga mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Sistem pengalihan air di wilayah ini juga akan dibenahi, dengan pembagian aliran ke arah Pandegiling dan Wonorejo.
"Dibangunnya saluran U-Ditch karena saluran yang lama kecil, sehingga aliran sungai terhambat. Dampaknya bisa banjir dan air menggenangi rumah warga di Kampung Malang Tengah-Tempel Sukorejo-Wonorejo," pungkas Tohari. (rio)