Sopir dan Kernet Sambat ke Cak Machfud

Rabu 20-05-2020,13:42 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, Memorandum.co.id - Pandemi virus Corona (Covid-19) berdampak pada para pengusaha, sopir dan kernet bus pariwisata di Surabaya. Mereka pun sambat kondisi yang dialaminya ke kandidat kuat calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin. Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin usai menerima kunjungan dari perwakilan Organisasi Pengusaha Angkutan Pariwisata (Orpawi) Jatim di kediamannya menjelaskan, pemerintah berkwajiban untuk menata dan mengatur kehidupan bermasyarakat. "Termasuk pelaku usaha atau pekerja," terang Machfud Arifin. Calon Wali kota Surabaya yang diusung koalisi PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem dan Partai Golkar ini mengatakan, transportasi di Kota Surabaya cenderung disesaki kendaraan pribadi daripada angkutan umum. Mantan Kapolda Jawa Timur, Kapolda Kalimantan Selatan, dan Kapolda Maluku Utara ini menambahkan, ke depan yang dibutuhkan transportasi umum adalah yang bersih, layak, aman dan nyaman bagi penumpang. "Ke depan harus ditata lebih baik lagi dan diperbanyak (angkutan umum) untuk mengurangi kendaraan pribadi. Sepanjang kendaraan itu nyaman dan aman, warga mau," tuturnya. Ia juga berharap ke depan para pengusaha transportasi untuk ikut membenahi angkutan umumnya. "Supaya Suroboyo lebih rapi. Kalau rapi, aman, nyaman, dan sopir serta kernet dilatih, masyarakat akan kembali naik angkutan umum," tambahnya. Sementara itu, Ketua Umum Orpawi, Hariadi merasa senang bisa bertemu dengan calon pemimpin di Pemerintah Kota Surabaya ini. Karena pengusaha, sopir dan kernet tidak ingin dilupakan seperti yang dialaminya saat ini. "Kami berharap Pak Machfud Arifin dapat memperjuangkan kami. Pengusaha-pengusaha kecil khususnya lebih diperhatikan lagi, jangan ada diskriminasi lagi. Dalam arti kita pengusaha kecil rata-rata selalu diabaikan," ujar Hariadi. Ia mencontohkan, sejak Februari sopir dan kernet bus pariwisata sudah tidak bisa beroperasi lagi. Namun, yang selalu mendapatkan perhatian adalah kendaraan angkutan online. "Suatu contoh saja, kita organisasi bus pariwisata yang notabene mulai dari Februari bus sudah tidak beroperasi. Cuman ada (angkutan) yang online dianakemaskan dengan pemerintah, bantuan bisa masuk. Kita sendiri sudah mencoba meminta ke pemerintah, tapi sampai sekarang belum ada respon," tuturnya. Surat permohonan bantuan sudah dikirimkan ke Pemkot Surabaya. Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut. "Kita berharap para sopir dan kernet ini bisa makan dan menghidupi keluarganya," harapnya. Dalam acara tersebut, para sopir bus kendaraan umum ini juga mendapatkan bantuan berupa sembako, masker dan handsanitizer. Bantuan ini sebagai wujud kepedulian Machfud Arifin terhadap mereka yang terdampak covid-19. (day)

Tags :
Kategori :

Terkait