“Padahal perusahaan sebesar PT Dok dengan mudah memberikan pesangon dan dana pensiun. Ada apa ini kok mbulet begini,” jelas Sulistyo yang juga mantan Ketua Serikat Pegawai (SP) ini yang dipensiunkan dengan alasan tidak jelas pada 2019 ini.
“Setiap bulan gaji kami dipotong 2 persen. Lalu dikemanakan dana pensiun itu. Saya menduga ada yang tidak beres dengan manajemen PT Dok,” imbuhnya.