Wali Kota Eri Cahyadi Tegaskan Orang Tua Kunci Sukses Pembinaan Remaja Surabaya, Pemkot Siapkan Asrama

Selasa 27-05-2025,08:58 WIB
Reporter : Oskar Rio
Editor : Muhammad Ridho

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya gencar menangani permasalahan remaja bermasalah dengan pendekatan holistik yang melibatkan peran aktif orang tua.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi  menekankan pentingnya peran keluarga sebagai pondasi utama dalam membentuk karakter dan masa depan anak muda. Meskipun Pemkot telah mengintervensi melalui program seperti Sekolah Kebangsaan, keberlanjutan perubahan perilaku remaja masih menjadi tantangan. Banyak remaja kembali ke kebiasaan lama setelah program tersebut berakhir.

 BACA JUGA:Eri Cahyadi Kembali Pimpin APEKSI Periode 2025-2030, Visi Misi Entas Kemiskinan dan Stunting


Mini Kidi--

Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Surabaya menawarkan solusi berupa asrama,  seperti Kampung Anak Negeri (Kanri) dan Asrama Bibit Unggul, sebagai wadah pembinaan yang lebih intensif.  Program Satu Sarjana Satu Keluarga Miskin juga turut mendukung upaya ini. 

"Tapi kalau tidak punya biaya, serahkan ke pemkot, akan kami sekolahkan. Makanya nanti itu akan diantar menuju ke Kampung Anak Negeri atau ke asrama Bibit Unggul," ujarnya.

BACA JUGA:Eri Cahyadi Tak Tertarik Jadi Ketua DPC PDI-P, Yordan Sebut Ada Konsekuensi Jika Menolak

Wali Kota Eri bahkan menyinggung pasal pembiaran dalam hukum yang dapat dikenakan pada orang tua yang lalai mengawasi anak-anaknya yang terlibat dalam perilaku bermasalah seperti mengamen, penyalahgunaan lem, atau perkelahian.  Polres dan BNN turut dilibatkan dalam memberikan pemahaman terkait hal ini.

"Setelah 3-4 bulan, ternyata ada yang kembali lagi ke kebiasaan lama. Sehingga saya membuka asrama, ada Kampung Anak Negeri (Kanri), ada program Satu Sarjana Satu Keluarga Miskin. Itu untuk menampung anak-anak ini," jelas Eri. 

 BACA JUGA:Nekat Beroperasi Meski di Segel Pemkot Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi Ultimatum Pihak CV Sentosa Seal

Pemkot juga berkomitmen membantu keluarga kurang mampu agar anak-anaknya tetap bersekolah.  Bantuan biaya pendidikan ditawarkan dengan syarat sederhana: anak harus pulang ke rumah paling lambat pukul 22.00 WIB. 

Bagi keluarga yang membutuhkan, Pemkot menyediakan tempat di Kanri atau Asrama Bibit Unggul.  Asrama ini dirancang bukan sebagai tempat hukuman, melainkan sebagai lingkungan yang kondusif untuk pembinaan karakter dan pembelajaran.

 BACA JUGA:Gudang CV Sentosa Seal Nekat Buka Lagi, Ini Respons Wali Kota Eri Cahyadi

Pemkot Surabaya menyiapkan sekitar 200 tempat di Asrama Bibit Unggul melalui program Satu Keluarga Satu Sarjana, dan 200 tempat lagi untuk jenjang SMP dan SMA.  Wali Kota Eri memastikan bahwa program-program ini dijalankan dengan tetap menjaga privasi warga. 

Sejak tahun 2022, Pemkot Surabaya  berupaya menghindari rasa malu atau minder warga yang terlibat dalam program-program pembinaan ini.  Upaya kolaboratif antara Pemkot dan keluarga ini diharapkan mampu menciptakan generasi muda Surabaya yang lebih baik. (rio)

Kategori :