Surabaya, memorandum.co.id - Demi menekan penyebaran virus corona atau Covid-19 khususnya wilayah Kota Surabaya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan koordinasi dengan jajaran Forkopimda Jatim di antaranya Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya. Melalui koordinasi tersebut, didapat sebuah kesepakatan bahwa Polri dan TNI masing-masing akan mengirimkan Tim Pengampu dan Tim Asistensi untuk melakukan penguatan di beberapa titik di wilayah kota Surabaya. “Jadi atas dasar kesepakatan Pak Kapolda dan Pak Pangdam, akan dikirim Tim Pengampu dan Asistensi untuk melakukan penguatan di beberapa titik di Surabaya,” ungkap Gubernur Khofifah seusai melakukan video conference Rakor Perkembangan Penanganan Covid-19 di Jatim dengan seluruh bupati/wali kota bersama forkopimda se-Jawa Timur di Mapolda Jatim, Jumat (15/5). Pengiriman Tim Pengampu dan Tim Asistensi ke beberapa titik ini bukan tanpa alasan. Gubernur Khofifah menerangkan, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, agar bulan Mei ini penyebaran Virus Covid-19 di Indonesia bisa melandai atau bahkan turun. Sementara di Jawa Timur sendiri, walaupun di beberapa wilayah sudah landai dan ada penurunan, namun Kota Surabaya masih mengalami tren peningkatan kasus positif. Jumlah kasus positif Covid-19 di Surabaya hingga saat ini per jam 16.00 hari Jumat 15 Mei telah mencapai 945 orang konfirmasi positif atau setara 49,34 persen dari total kasus positif di seluruh Jawa Timur. Oleh sebab itu, orang nomor satu Jatim ini merasa perlu ada langkah ekstra untuk meningkatkan efektivitas jalannya PSBB, sehingga bisa menekan penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya. Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa target penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat harus seratus persen tuntas sebelum Idul Fitri. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar semua bentuk bantuan sosial (bansos) bisa segera tersalurkan. “Arahan lresiden, bansos sebelum Lebaran sudah bisa tersalur seratus persen,” ujar gubernur yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI ini. Untuk mempercepat penyaluran, gubernur perempuan pertama Jatim ini juga mengaku telah melakukan distribusi secara virtual ke berbagai wilayah. Maka dari itu, dirinya kembali berpesan kepada para bupati/wali kota melalui rapat virtual siang itu untuk terus memaksimalkan upaya penyaluran dengan tetap menjaga physical distancing. "Jadi penyaluran bansos harus tetap dijaga jangan sampai ada kerumunan atau bahkan penumpukan massa di satu titik,” terangnya. Kepatuhan physical distancing menjadi suatu kewajiban untuk tetap menjaga keamanan dan perlindungan masing-masing masyarakat terutama para keluarga penerima manfaat atau KPM. (yok/tyo)
Wabah Corona Menggila di Surabaya, Forkopimda Jatim Turunkan Tim Pengampu
Jumat 15-05-2020,21:10 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :