Surabaya, Memorandum.co.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya gencar melakukan rapid test tidak hanya kepada masyarakat, namun juga kepada pedagang. Sudah ada 9.773 orang yang sudah di-rapid test. Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, untuk kawasan Rungkut Lor sudah dilakukan rapid test sebanyak 176 orang. Dari jumlah tersebut, 74 diantaranya reaktif dan 102 orang dinyatakan negatif. “Jumlah tersebut khusus untuk wilayah Rungkut Lor ya,” kata Febria Rachmanita di Balai Kota Surabaya. Sedangkan untuk wilayah Rungkut Kidul, kata dia, jumlah rapid testnya sebanyak 149 orang. Rinciannya adalah 70 warga berstatus negatif dan 79 lainnya lagi dinyatakan reaktif. Sementara itu, di wilayah Kedung Baruk, total sebanyak 149 orang yang dilakukan rapid test. Dari angka itu, 96 hasilnya negatif dan 53 orang reaktif. “Tidak hanya itu, kita juga melakukan rapid test di Kedung Asem, jumlahnya 173 orang. Reaktif ada 61 dan negatif 112,” ungkap dia. Perempuan yang akrab disapa Feny ini juga menyatakan, hingga hari ini total rapid test yang telah dilakukan di Kota Surabaya kurang lebih mencapai 9.773 orang. Menurutnya, bagi warga yang dinyatakan reaktif pihaknya segera menindaklajuti dengan swab test. "Tapi ada yang langsung pada saat itu juga dilakukan swab test. Ada juga yang besoknya di swab. Tapi sekarang hasilnya belum keluar,” urainya. Tidak hanya di permukiman warga, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya rupanya juga menggelar rapid test massal di sejumlah pasar di Kota Pahlawan. Seperti halnya yang sudah berlangsung beberapa hari lalu di Pasar Genteng, Pasar Simo dan Simo Gunung, serta Pasar Keputran. “Untuk hasilnya yang Pasar Genteng total rapidnya ada 50 yang reaktifnya ada 25 orang. Pasar Keputran ada 15 reaktif dari 50 orang,” jelasnya. Kepala Dinkes Kota Surabaya ini pun menegaskan, pihaknya terus menerus melakukan rapid test dengan tujuan agar dapat memisahkan mana warga yang negatif dan reaktif. “Karena setelah reaktif, langsung kita tempatkan di hotel agar terpisahkan dari yang negatif itu sampai hasil swabnya keluar,” paparnya. Di samping itu, Feny menyebut, rapid test massal dilakukan agar dapat menekan angka penularan dan kurvanya mampu menurun. “Ini terlihat banyak ya, karena kita baru punya rapid test. Test PCRnya juga bertambah di Institute of Tropical Disease (ITD), Rumah Sakit Premiere dan Rumah Sakit Adi Husada,” jelasnya. Meski begitu, pihaknya juga berharap, masyarakat tetap menjaga diri dengan meningkatkan kedisiplinannya. Terutama tetap menerapkan physical distancing, menggunakan masker dan rajin mencuci tangan. “Disiplin pakai masker, menghindari gerombolan, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, perilaku hidup bersih dan sehat harus dilaksanakan,” pungkas dia. (udi/gus)
Ribuan Di-rapid Test, Ratusan Reaktif
Jumat 15-05-2020,09:34 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Jumat 08-11-2024,08:45 WIB
Legenda Persebaya Soroti Tidak Banyak Pemain Lokal di Bajol Ijo
Jumat 08-11-2024,14:20 WIB
Persebaya Tidak Ada Agenda Ujicoba di Jeda FIFA Matchday, Munster: Tidak Butuh Tim Liga 2 atau Liga 3
Jumat 08-11-2024,18:29 WIB
Dugaan Kasus Kekerasan di Lingkungan SMAK Gloria 2, Manajemen Berdamai dengan Guru Tinju yang Dituduh Preman
Jumat 08-11-2024,13:29 WIB
Kasus Perundungan di SMP Gloria 1 Diadukan ke Polrestabes Surabaya
Jumat 08-11-2024,15:54 WIB
Paul Munster Berharap Lawan Persija Stadion GBT Full Bonek dan Bonita
Terkini
Sabtu 09-11-2024,08:18 WIB
Sam HC-Mbak Ganis Adakan Program Makan Gratis, Ini Alasannya
Sabtu 09-11-2024,08:05 WIB
Suami dan Anak Penasehat Hukum Ronald Tannur Diperiksa di Kejati Jatim
Sabtu 09-11-2024,07:34 WIB
Berani Diadu! Unlimited Suka-Suka, Paket Internet Terbaik Milik Smartfren
Sabtu 09-11-2024,07:10 WIB
Mulai Oktober 2024, Dishub Kota Malang Ubah Sistem Setoran Parkir
Sabtu 09-11-2024,07:00 WIB