Emosi Tim Idola Kalah, Suporter Futsal dari SMK Tawuran di GOR Unesa

Selasa 06-05-2025,12:24 WIB
Reporter : Faishal Danny.
Editor : Fatkhul Aziz

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Aksi tawuran terjadi di kalangan suporter Tim Futsal pelajar yang diselenggarakan di Gelanggang Olah Raga (GOR) Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Aksi perkelahian itu, bahkan viral di media sosial (medsos).

Dalam video yang beredar, belasan pelajar melakukan aksi pengeroyokan terhadap salah satu pelajar diduga dari sekolah lain. Dari informasi, pengeroyokan itu terjadi di area halaman GOR Sabtu 3 Mei 2025 pukul 16.00.

BACA JUGA:NGO Usul Remaja Pelaku Tawuran Surabaya Dibina di Rumah Pemulihan Anak


Mini Kidi--

Aksi pengeroyokan itu diduga dilakukan oleh suporter tim futsal SMK Wachid Hasyim 2 Surabaya. Sementara korbannya MF (16), suporter dari SMAN 13 Surabaya. 

Teman korban DA (15), menyebut kejadian bermula saat korban hendak mengambil motor untuk pulang setelah menyaksikan pertandingan futsal. Tetiba korban ditarik dan diserang dari belakang oleh orang tak dikenal (OTK).

Dua teman korban lainnya, berhasil kabur. Sedang korban jadi sasaran  pengeroyokan. "Kondisi korban setelah pengeroyokan mengalami luka memar di kepala, kuping kiri, hidung, luka bekas tendangan di area punggung dan penuh luka cakar," ucap DA.

BACA JUGA:Hendak Tawuran di Ngagel, Tim Jogoboyo Amankan 3 Remaja Kelompok Gangster

Ia menambahkan, korban juga sempat kena hantaman paving di bagian punggung atau kepala. Sebelum kejadian saat itu ada pertandingan futsal antara tim SMK Wachid Hasyim 2 melawan tim SMAN 13.

Pengeroyokan itu, diduga dipicu karena suporter tim SMK Wachid Hasyim 2 tak terima timnya kalah dalam pertandingan futsal. "Kami dari anak-anak yang lain asumsi nya seperti itu. Tapi juga belum pasti dia mengeroyok dasar apa," tegas dia.

Menurut DA, sebelum insiden pecah, dua kubu suporter tim sudah bersitegang di media sosial (medsos). "Aslinya ada 3 orang (korban), tapi yang dua lolos, nah yang kena teman saya," ungkap dia.

BACA JUGA:Guyub Rukun, Pesilat Sekecamatan Simokerto Deklarasi Anti Tawuran dan Komitmen Jogo Suroboyo

Dikonfirmasi terpisah Kapolsek Lakarsantri AKP Sandi Putra membenarkan adanya kejadian dugaan pengeroyokan itu. Namun untuk laporan dari korban belum ada.  "Tidak ada LP (laporan polisi) ke Polsek," kata Sandi, Selasa 6 Mei 2025, siang.

Sandi menyebut, untuk dugaan penyebab pengeroyokan diduga salah satu pihak suporter tidak terima timnya kalah. "Untuk pemicu yang berkembang di lapangan demikian, namun secara real kami belum bisa memastikan penyebab," tegasnya.

Ia menuturkan, Polsek Lakarsantri akan memanggil kepala sekolah untuk mediasi dan mencari solusi terbaik. "Direncanakan kami bersama bapak kepala sekolah ingin mencari solusi terbaik kedepannya," tutup dia.(fdn)

Kategori :