BACA JUGA:PDIP Surabaya Dampingi Keluarga Korban Kecelakaan Kerja, Santunan Rp 152 Juta Cair
Budi Sulistyono yang akrab disapa Kanang menyebut beberapa faktor utama yang menjadi dasar keputusan tersebut, antara lain kurangnya soliditas internal DPC, menurunnya perolehan kursi PDI Perjuangan di DPRD Surabaya dari 15 menjadi 11 kursi pada Pileg 2024, komunikasi antar pengurus yang dinilai kurang baik, hingga persoalan internal terkait keuangan.
“Turunnya perolehan kursi dari 15 jadi 11 ini jadi evaluasi juga. Soliditas tentang rutinitas kinerja partai. Tentang rapat dan lainnya ternyata ada beberapa yang kurang ideal, komunikasinya kurang bagus,” jelas Kanang di kantor DPD PDIP Jatim, Surabaya.
Ia juga menambahkan bahwa kinerja Achmad Hidayat sebagai kepala sekretariat DPC dinilai tidak maksimal dalam menjalankan tugas operasional.
BACA JUGA:Momentum Hari Raya Idul Fitri, Fraksi PDIP DPRD Jatim Ajak Pemimpin Lebih Dekat Rakyat
"Karena dia dulu diperintahkan menjadi kepala sekretariat DPC dan keseluruhan operasional, tapi tidak maksimal,” ungkapnya.
Meskipun dicopot dari jabatan struktural partai di tingkat cabang, Kanang memastikan bahwa posisi Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPRD Surabaya tidak terpengaruh. Adi tetap berstatus sebagai anggota PDI Perjuangan. Kanang menegaskan tidak akan ada Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap Adi Sutarwijono dari jabatannya di DPRD, kecuali jika yang bersangkutan mengundurkan diri.
"PAW dewan ada beberapa syarat. Mengundurkan diri, meninggal dunia, tidak menjadi anggota partai. Kita tidak akan mengarah kesitu kecuali yang bersangkutan mengundurkan diri,” terang Kanang.
BACA JUGA:Pesan PDIP ke Kader di Tengah Naiknya Kebutuhan Masyarakat
Untuk mengisi kekosongan kepemimpinan di DPC PDIP Surabaya, DPP telah menunjuk Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Yordan M Batara-Goa, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC.
“Ada Plt yang ditunjuk yakni mas Yordan. Perintahnya sama untuk memperbaiki memimpin agar kinerja DPC Surabaya baik,” pungkasnya.(alf)