Richard menambahkan, Breeze Bean selama ini menggunakan roast blend kopi. “Kami juga terus review kopi-kopi lokal. Seperti kopi Gayo. Cocok dengan lidah. Kopi Sumatra memiliki cita rasa yang khas dan cocok dengan lidah Indonesia,” katanya.
BACA JUGA:Anak Muda Jadi Penggerak Utama Perkembangan Coffee Shop
Target 5 tahun ke depan Breeze Bean Coffee? “Lima tahun ke depan pastinya banyak kopi-kopi brand luar yang masuk ke Indonesia. Kondisi makro ekonomi juga berubah. Harga Breeze Ben Coffe di atas para pesaing. Tantangan bagi kami, kondisi makro yang bermasalah. Brekonflik dengan apa yang kita rencanakan sejak awal, sebab, kami bermimpi untuk menjadi kopi premium,” paparnya.
Tantangan selanjutnya menurut Richard adalah suplay chain. Banyaknya perubahan iklim, dan kelangkaan kopi jadi tantangan tersendiri.
BACA JUGA:Caffe Aesthetic Terbaru di Gresik, Yuk, Coba Star Coffe
“Kita harus memastikan customer mendapatkan kopi yang sama. Kita sangat mendukung jika di Surabaya kopi culture terus berkembang. Harapan kopi Indonesia bisa bersaing secara kualitas bukan hanya kuantitas. Nah Surabaya sebagai kota kuliner tentu salah satunya yang dicari adalah kopinya. Mudah-mudahan para penikmat kopi nantinya juga mengenal Surabaya sebagai salah satu tujuan ngopi,” pungkasnya. (ono)