
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Kontes Bandeng Kawak atau bandeng jumbo telah dinanti-nantikan masyarakat Gresik. Tradisi kontes yang berusia ratusan tahun sejak sejak era Sunan Giri itu digelar setiap pengujung bulan Ramadan. Tahun ini, Kontes Bandeng Kawak akan digelar pada Rabu, 26 Maret 2025 malam.
Syaifullah Mahdi pun mulai memindahkan ikan bandeng raksasa hasil budidayanya di tambak wilayah Desa Pangkahwetan, Ujungkpangkah.
BACA JUGA:Kapolres Gresik Apresiasi Kontes Bandeng Kawak 2024
Mini Kidi--
Juara bertahan Kontes Bandeng Kawak Gresik itu siap berpartisipasi kembali dalam ajang tahun ini.
“Tadi pagi tim juri sudah melakukan pengangkatan bandeng yang diikutkan kontes. Karena ini termasuk syarat kontes untuk memastikan bahwa bandengnya benar-benar dari tambak kami,” kata pria yang akrab disapa Sandi, Senin 24 Maret 2025.
Dalam proses tersebut, tim juri dari Dinas Perikanan dan Dinas Pariwisata juga melakukan penimbangan. Sekaligus mengukur panjang bandeng dari ujung mulut hingga pangkal ekor. Untuk hasilnya, baru akan diungkap pada saat kontes.
BACA JUGA:Ikan Berbobot 18,04 Kg Jawara Kontes Bandeng Kawak Gresik
“Prosesnya normatif aja seperti tahun-tahun yang lalu,” ucap Sandi.
Ikan bandeng yang mengikuti kontes harus memenuhi sejumlah syarat. Terutama punya bobot lebih dari 5 kilogram dan budidayanya harus dilakukan di wilayah Gresik.
“Kalau untuk Kontes Bandeng itu minimal harus di atas 5 kg,” ujar Ratna Heri, Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Gresik.
BACA JUGA:60 Ton Ikan Bandeng Disiapkan untuk Meriahkan Pasar Bandeng di Gresik
Seperti kontes sebelumnya, bandeng yang diikutkan Sandi tahun ini berbobot belasan kilogram. Seukuran tubuh bayi. Bandeng tersebut, tutur Sandi, merupakan hasil budidaya yang dilakukannya sejak belasan tahun yang lalu.
“Usia bandengnya 16 tahun. Ini sudah saya rawat sejak sekitar tahun 2008 silam,” katanya.
Ketelatenannya dalam budidaya bandeng itu tak begitu mengejutkan. Ia mengungkap, budidaya bandeng telah menjadi tradisi keluarga yang diturunkan oleh kakek dan neneknya.