
“Jadi begini ada dua teknologi pengelolaan sampah yang dilakukan di PLTSa Benowo. Pertama dengan landfill gas power plan, metodenya dengan menyedot gas metan pada tumpukan sampah dan menghasilkan listrik sebesar 2 MW setiap harinya. Sementara, teknologi kedua adalah gasifikasi power plan yang menghasilkan listrik 9 MW,” jelas Dedik.
Dedik berharap, apresiasi dari pemerintah pusat terkait teknologi pengolahan sampah di Kota Surabaya dapat memicu kota lain mengadopsi teknologi serupa untuk mengatasi persoalan sampah yang ada.
BACA JUGA:Menteri PU Sebut TPA Supit Urang Malang Layak Jadi Percontohan
“Ini adalah kunjungan kelima dari para pejabat di tahun 2025. Jadi, memang kesimpulannya PLTSa ini menjadi pilot project di kabupaten/kota lainnya yang sedang mengalami darurat sampah,” harapnya. (rio)