Sejauh ini Kadin Jatim senantiasa mendorong seluruh pelaku usaha untuk berinvestasi, mengembangkan usaha mereka agar ekonomi kian melejit dan tercipta lapangan pekerjaan yang lebih luas. Tetapi mereka beralasan masih menunggu.
BACA JUGA:Kunjungi Kadin Jatim, Dubes Guatemala Ingin Tingkatkan Kerjasama Perdagangan dan Investasi
“Aduh nanti dulu lah nunggu dulu. Lah, kemarin nunggu kejelasan setelah pemilu presiden baru, presiden baru sudah dilantik, kabinet sudah terbentuk, masih nanti dulu karena masih dianggap belum jelas. Postur politiknya itu seperti ini, figur politiknya itu loh belum jelas, kok masih seperti masih tawar-menawar. Problem politik ini sangat berdasar bagi problem ekonomi kita,” tegasnya.
BACA JUGA:Kontra Produktif, Kadin Jatim dan 5 Asosiasi Tolak RPM Tarif Kepelabuhanan
Maka yang harus dilakukan adalah memulai dari pimpinan nasional Indonesia. Ia harus mampu meyakinkan publik bahwa saat ini ada pimpinan tertinggi.
“Bahwa ada satu orang pimpinan tertinggi di republik ini. Itu solusinya. Karena ini memang persoalan yang terjadi,” tandas Fitradjaja.
Presiden, lanjutnya, harus mampu membangun kepercayaan. Presiden harus berani dipercaya dan tidak boleh melempar kepercayaan kepada orang lain.
Jika kepercayaan telah terbangun, maka optimistis rakyat akan mudah dikomando. Yang memiliki uang akhirnya menyadari dan percaya bahwa negara ini berjalan bagus sehingga mau berinvestasi.
BACA JUGA:Kadin Jatim Berharap Freeport Beri Privilage untuk UMKM dan Pengusaha Lokal
Uang yang selama ini disimpan akhirnya dikeluarkan untuk diputar lagi sebagai modal. (day)