NGAWI, MEMORANDUM.CO.ID - Berem opritan utara jembatan Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, mengalami ambles. Padahal, proyek jembatan menelan anggaran Rp 10,27 miliar itu baru selesai dibangun akhir Desember 2024.
BACA JUGA:DPUPR Beri Adendum Proyek Jembatan Sidolaju Ngawi
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Ngawi Rachmat Fitrianto dikonfirmasi mengaku penyebab adanya penurunan berem opritan jalan jembatan Sidolaju tersebut dikarenakan struktur tanah yang lembek.
"Penyebabnya, terendam sungai Bengawan Solo meluap. Untuk penurunan berem opritan jalan jembatan tersebut sekitar 7 centimeter-10 centimeter," katanya, Rabu 22 Januari 2025.
BACA JUGA:Bangun Jembatan Sidolaju, Pemkab Ngawi Siapkan Anggaran Rp 10,2 Miliar
Pihaknya juga memastikan, jalan opritan dan struktur jembatan masih aman untuk dilewati oleh masyarakat. Sehingga tidak dilakukan penutupan jalan.
"Kita akan segera melakukan perbaikan dalam waktu dekat ini," pungkasnya.
BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Sidolaju Rp 9,9 Miliar Ditarget Selesai Akhir Desember 2024
Perlu diketahui, proyek jembatan Sidolaju tersebut dibangun dengan konstruksi panjang 120 meter dan lebar sekitar 3,5 meter tersebut dari yang semula nilai kontrak Rp 9,94 miliar bertambah menjadi Rp 10,27 miliar dikarenakan adanya tambahan pekerjaan.
Proyek jembatan ini dikerjakan oleh CV Jasa Karya dengan masa pengerjaan selama 240 hari kalender yang berakhir pada 27 Desember 2024. (aris/dika)