Warga Terdampak Minta Amdal, Pembangunan RS Siloam MERR Belum Digarap

Minggu 22-12-2024,20:35 WIB
Reporter : Oskar Rio
Editor : Ferry Ardi Setiawan

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) Siloam di Jalan Arief Rahman Hakim, yang berada di lokasi bekas gedung Universitas Putra Bangsa (UPB),  menuai protes dari warga sekitar. 

BACA JUGA:Polemik Pembangunan RS Siloam, Warga Ragukan Komitmen Terkait Limbah B3

Warga khawatir pembangunan RS Siloam akan berdampak secara fisik pada lingkungan mereka, sehingga mereka menuntut analisis dampak lingkungan (amdal) yang lengkap sebelum pembangunan dimulai.

Pantauan memorandum.co.id di lokasi menunjukkan bahwa hingga saat ini belum ada aktivitas pembangunan atau pemasangan alat berat. Lahan tersebut terlihat kosong dan ditumbuhi tanaman liar. Lahan tersebut juga ditutupi oleh pembatas seng. 

"Belum tampak pembangunan sekali. Mungkin tahun depan," ujar Sutar, tukang tambal ban di depan lahan tersebut, Minggu 22 Desember 2024.

BACA JUGA:Rencana Pembangunan RS Siloam di Eks UPB Diprotes, Warga Minta Amdal Lengkap

Disamping lahan, merupakan milik Yayasan UPB. Di sana terdapat dua truk parkir dan mobil patroli milik Polsek Sukolilo. Beberapa ekor ayam berkeliaran di sekitar halaman. Di tempat ini, dijaga sekuriti. 

"Lahan ini milik Yayasan UPB dan dipakai gudang. Kalau lahan yang diberi pembatas seng itu memang akan dibangun rumah sakit. Tapi tidak tahu kapan dan belum ada aktifitas pembangunan," ungkap sekuriti Yayasan UPB yang tidak mau disebutkan namanya. 

Sekretaris Yayasan Masjid Assakinah, Chairul Muriman Setiabudi, menyatakan bahwa belum ada aktivitas pembangunan RS Siloam dan belum ada undangan pertemuan kedua terkait proyek tersebut.

Warga di sekitar lokasi, seperti di Jalan Klampis Sacharosa, menuntut kompensasi atas dampak yang mungkin ditimbulkan oleh pembangunan RS Siloam. Seperti di permukiman warga di Jalan Klampis Sacharosa dan Masjid Assakinah Arief Rahman Hakim.

"Saya sempat berbicara dengan ketua RW.  Intinya warga Sacharosa minta kompensasi. Kalau yayasan kami ingin jangan sampai aktivitas ibadah terganggu dengan pembangunan rumah sakit," ungkap Chairul. 

"Aktivitas belum terlihat di lahan eks kampus UPB. Belum ada undangan dari  yang kedua kali. Kapan di mana juga belum tahu. Padahal saya Saya juga menunggu dan membuat kronologi buat RS Siloam," ungkap Chairul.

Chairul mengaku lahan yang dibuat rumah sakit di bagian barat seluas 4.000 hektare sampai di tengah-tengah UPB.

 Ketua RT Klampis Sacharosa, Supriyadi, juga menyatakan bahwa warga masih menunggu informasi amdal lengkap. 

"Dampaknya pasti ada pembangunan rumah sakit. Siloam sebenarnya wilayah Gebang Putih yang terdampak juga," ujar Supriyadi. 

Kategori :