Anak Disabilitas Surabaya Borong Juara Kompetisi Seni Internasional

Jumat 20-12-2024,09:29 WIB
Reporter : Oskar Rio
Editor : Fatkhul Aziz

BACA JUGA:Pjs Wali Kota Surabaya Tekankan Pentingnya Perlindungan Lansia dan Disabilitas

Dalam prosesnya, Herja terlebih dahulu memancing kreativitas anak didiknya melalui goresan-goresan gambar. Dari setiap karya itulah, muncul karakter yang kemudian di ekspos oleh Herja agar lebih unik dan memiliki karakter yang kuat. Herja pun mulai membiasakan anak didiknya menggambar berdasarkan konsep, serta membiasakan mengikuti kompetisi umum. 

“Sebelumya, Tata saya daftarkan di kompetisi Internasional yang diadakan oleh pusat seni dari Paris, dia mampu bersaing secara umum. Sehingga saya tidak kaget, mereka bertiga memborong Juara 1, 2, dan 3. Saya sungkan karena peserta yang lain tidak kebagian juara,” kata Herja.

Para peserta itu, tidak hanya berasal dari Indonesia saja. Herja membeberkan bahwa banyak peserta lainnya berasal berbagai negara, dan paling banyak adalah peserta dari Malaysia dan Brunei Darussalam.

BACA JUGA:Kota Lama Surabaya, Destinasi Wisata Sejarah yang Ramah Disabilitas

“Melalui Kelas Melukis ini, mereka diajak menghasilkan karya yang bisa berdampak secara materi agar bisa mandiri. Ketika mereka sudah dewasa, bisa bertanggung jawab dan menghasilkan karya dengan nilai jual ekonomi,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna fajriatin mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen memberikan akses yang setara bagi anak-anak disabilitas di Kota Pahlawan. Karenanya, pemkot mendirikan RAP di empat wilayah, yakni RAP Nginden Semolowaru, RAP Sonokwijenan, RAP Kedung Cowek, dan RAP Dukuh Menanggal Surabaya.

“Sebagai Kota Layak Anak, dengan askes setara ini diberikan keleluasaan kepada mereka dan keluarga untuk mengembangkan minat bakatnya. Dampaknya luar biasa, baik anak dan keluarganya kini terbuka, mereka pun menambah berjejaring dengan keluarga yang memiliki anak-anak disabilitas,” kata Anna.

BACA JUGA:Dirikan GADISKU, Pemprov Jatim Komitmen Tingkatkan Kesamaan Hak Penyandang Disabilitas

Komitmen dalam pemenuhan hak anak di Kota Pahlawan ini, juga didukung oleh prestasi anak-anak disabilitas RAP. Tiga anak RAP berhasil memborong prestasi dalam ajang kompetisi seni Internasional.

“Mereka membawa nama harum Kota Surabaya melalui prestasi. Ini membuktikan mereka memiliki kesempatan yang sama, bisa mandiri, dan ke depannya diharapkan bisa juga membiayai kebutuhan hidupnya sendiri. Dengan RAP, tidak ada perbedaan, semuanya memiliki kesempatan yang sama,” tegasnya.

Untuk mendukung proses pengembangan bakat dan minat di RAP, Anna mengaku bahwa Pemkot Surabaya tidak asal memilih instruktur atau pelatih. Pemkot melalui Dinsos Surabaya memiliki standar khusus dalam memilih para instruktur RAP, salah satunya adalah para pelatih harus memiliki jejaring luas.

“Para pelatih membantu kami berjeraing dengan banyak pihak. Mereka mengarahkan kami memahami potensi dari masing-masing anak,” pungkasnya. (rio)

Kategori :