Nurul menceritakan, kejadian ini berawal dari keinginan putrinya untuk masuk ke dalam bintara. ED memiliki cita-cita menjadi polisi wanita (polwan) atau tentara perempuan.
Dua opsi profesi itu kemudian membuat ED secara tidak sengaja bertemu dengan Adelina pada pertengahan 2023 di kawasan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya.
Di sana, terlapor yang mengklaim istri dari seorang anggota TNI mengajak ED berkenalan. Lalu mengiming-imingi korban jadi anggota TNI AL melalui jalur instan.
Hanya cukup mendaftar, mengikuti pelatihan, bisa langsung diterima. Namun ada embel-embel biaya.
BACA JUGA:Awas! Jangan Tertipu Calo, Rekrutmen CPNS Rencana Diumumkan 19 Agustus
Tentu korban tak mengiyakan begitu saja tawaran dari Adelina. Bahkan sempat ditolak. Akan tetapi, terlapor terus berupaya melakukan pendekatan kepada ED yang tengah mengikuti pendaftaran calon anggota Polri.
Beberapa kali, korban dan terlapor bertemu. Terlapor juga menyakinkan Nurul Latifah, ibu kandung korban. Pertemuan dilakukan di rumah Adelina maupun di kediaman ED.
"Putri saya sering ketemu Adelina, rumahnya pun tahu. Di rumahnya juga terpampang foto pelaku bersama suaminya yang merupakan anggota," jelas Nurul.
BACA JUGA:Iming-iming Kerja Gaji Besar, Rekrut Tetangga Kampung Jadi PSK
Pascapertemuan intens tersebut, ED dan Nurul alhasil terbujuk rayu oleh terlapor. Nurul mengakui bahwa dirinya terlena. Lalu setuju mengikuti saran Adelina.
Diberikanlah Rp24 juta oleh Nurul kepada Adelina sebagai biaya latihan putrinya di Malang. Transaksi awal itu kemudian terus berlanjut ke transaksi lainnya dengan berbagai motif.
"Bilangnya sudah diplotkan, namun anak saya harus menjalani pelatihan supaya proses seleksi nanti lancar. Akhirnya setelah memberikan uang Rp24 juta itu, anak saya berangkat ke Malang di daerah Rampal untuk menjalani pelatihan," beber Nurul.
BACA JUGA:3 Tips Jitu Lolos Seleksi Rekrutmen BUMN 2024
Nurul mengaku dilema dengan posisi putrinya yang kepalang nyemplung. Sebab, ED di Malang benar-benar menjalani pelatihan selama 6 bulan. Tidurnya di sebuah kos. Latihannya di Rampal, namun khusus Angkatan Darat. Adelina yang menyiapkan hampir seluruh kebutuhan putrinya itu.
Selama masa pelatihan ED, Nurul masih sering bertemu Adelina di Surabaya. Juga masih sering melakukan transfer sesuai permintaan Adelina. Sebulan bisa 4 kali transfer. Yang kemudian ditotal mencapai Rp650 juta selama 12 bulan.
"Uang yang diminta katanya digunakan untuk me-lobby oknum-oknum petinggi, kenalan suaminya, supaya posisi anak saya tidak tergeser. Saat itu, anak saya sudah menjalani pelatihan di Malang," jelas Nurul.