BACA JUGA:Pemkot Surabaya Tertibkan 650 Meter Kabel Utilitas Liar
Selain itu, di taman aktif juga terdapat petugas pelaksana lapangan, yang setiap harinya merawat tanaman hingga membersihkan area taman. Di samping itu, juga ada petugas Linmas yang berkeliling setiap waktu untuk memastikan keamanan area taman.
“Jadi petugas tidak hanya di pintu masuk keluar saja, tapi mereka keliling. Mereka memastikan apakah ada orang yang merokok, pacaran, berbuat asusila, membawa minuman keras, membuang sampah sembarangan, atau memastikan apakah ada mainan yang digunakan oleh orang dewasa atau tidak. Nah, itu kita tegur,” jelasnya.
Selain itu, DLH juga ingin membuat taman aktif di Surabaya menjadi lebih edukatif ke depannya. Misal, lanjut dia, setiap taman aktif akan dilengkapi dengan pengetahuan soal nama-nama tanaman.
BACA JUGA:Kekecewaan Tim Kotak Kosong dan Rencana Pengawasan Kebijakan Pemkot Surabaya
Dengan begitu, ketika anak-anak Surabaya berada di taman tidak hanya sekadar bermain, akan tetapi juga bisa belajar. Dirinya berharap, upaya-upaya yang dilakukan itu bisa mewujudkan Surabaya sebagai Kota Layak Anak Dunia dan meraih sertifikasi RBRA ke depannya.
“Harapannya tiap tahun kita tambah, setiap harus ada yang disertifikasikan (RBRA). Kita juga berkolaborasi dengan dinas lain, seperti Dispusip Surabaya, kalau ada perbaikan toilet untuk anak dan jalur disabilitas kami berkoordinasi dengan DPRKPP dan DSDABM, kalau kita sendiri tidak mungkin bisa selesai,” pungkasnya. (rio)