Kwarda Pramuka Jatim Bersama Generasi Muda Bangun Rumah Layak Huni untuk Masyarakat Kurang Mampu di Lamongan

Senin 02-12-2024,16:46 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Eko Yudiono

LAMONGAN, MEMORANDUM.CO.ID - Sebagian kecil masyarakat di Kabupaten Lamongan tinggal di rumah tidak layak huni. Oleh karena itu Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur menggelar pemugaran rumah di Kabupaten Lamongan menggandeng generasi muda yang tergabung sebagai anggota Pramuka Penegak untuk ikut berpartisipasi.  

Kegiatan pemugaran rumah ini selain sebagai upaya bakti sosial ke masyarakat, namun juga sebagai bentuk pengembangan kepramukaan. Nantinya bersamaan dengan selesainya program pemugaran rumah, sebanyak 700 anggota Pramuka Penegak Kabupaten Lamongan akan mengikuti acara Wawasan Kebangsaan pada 3 Desember 2024 di Convention Hall Universitas Muhammadiyah Lamongan.  Pada acara ini akan diserahkan secara simbolis kunci rumah kepada penerima program pemugaran rumah.

Menurut Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur Kak HM Arum Sabil SP SH, kedua kegiatan ini diharapkan dapat membawa dampak positif dan juga selaras dengan tujuan pengembangan kepramukaan. Pengembangan ini diantaranya adalah pendalaman Satya dan Darma Pramuka. 

“Satya dan darma Pramuka tidak hanya ada di lisan, tetapi harus berjalan seiring dengan perilaku kita sehari-hari. Yakinlah dengan niat yang tulus membantu sesame,” pesannya. 

Pada kegiatan pemugaran rumah, ada 100 lebih anggota pramuka yang ikut membantu proses perbaikan rumah secara bergantian dari tanggal 21 November 2024 hingga 3 Desember 2024. Adapun rumah yang dipugar adalah milik Mustain di Krete, Kreteranggon, Sambeng, Lamongan, dan juga rumah milik Syaiful Arifin di Kedung Caluk, Kreteranggon, Sambeng, Lamongan. 

Kedua rumah tersebut memiliki kondisi yang hampir sama. Sebelum dipugar kedua rumah ini tidak memiliki dinding dan atap yang kokoh sehingga akan berbahaya jika terjadi hujan atau badai. 


Anggota Pramuka Penegak Kabupaten Lamongan bersama warga menyiapkan kerangka besi sebagai fondasi rumah yang dibedah.-Istimewa-

Rumah milik Mustain ditinggali oleh 5 orang, yakni Mustain, istri, dan ketiga anaknya. 

“Ini kalau hujan itu sering bocor, kadang saya bikin aliran selang buat buang airnya keluar rumah,” ungkap Mustain. 

Mustain berharap proses Bedah Rumah ini dapat menjadikan rumahnya lebih nyaman untuk keluarganya.  “Ya nanti setelah dibenerin, insyaAllah tidak bocor lagi biar anak-anak enak,” tambahnya. 

Tak jauh berbeda, rumah milik Syaiful Arifin juga mengalami masalah serupa. Rumahnya sebelum dipugar hanya berdinding tipis dan sangat berbahaya jika hujan atau badai. 


Anggota Pramuka Penegak Kabupaten Lamongan bergotong royong memperbaiki rumah yang dibedah di Kreteranggon, Sambeng, Lamongan.-Istimewa-

“Kalau hujan itu biasanya sampai horeg (tidak stabil)” ungkap istri Syaiful Arifin. 

Tak hanya itu, ia menambahkan bahwa ketika hujan lebat atau badai, keluarga memilih meninggalkan sementara rumah mereka. 

Kategori :