Menurut Baihaki, keunggulan paslon Madiun bukanlah tanpa sebab. Pasalnya, kepuasan masyarakat terhadap kinerja incumbent lah yang menjadi biang tingginya elektabilitas tersebut. Berdasarkan catatannya, kinerja petahana mendapatkan nilai 83 persen dari masyarakat Kota Madiun.
"Masa riskan atau kemungkinan incumbent kalah itu satu bulan setelah pendaftaran. Kalau tren turun, ada potensi kalah. Tetapi, di Kota Madiun incumbent justru selalu naik. Jadi, berat untuk paslon lain mengejar ketertinggalan," pungkasnya. (aji/mas)