SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Latihan Bersama (Latma) Helang Laut 21B/24 antara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan Tentara Laut Diraja Brunei (TLDB) kini telah memasuki tahap laut (Sea Phase).
BACA JUGA:Pangkoarmada II Serahkan KRI Selar-879, Perkuat Satrol Lantamal VIII
Latihan yang berlangsung di perairan Laut Jawa ini melibatkan sejumlah kapal perang dari kedua angkatan laut, Kamis 21 November 2024.
BACA JUGA:Perkuat Sinergi dan Kolaborasi, Pangkoarmada II Siapkan Forum FGD Tentang Narkoba dan Judi Online
Dari TNI AL, dikerahkan KRI Frans Kaisiepo-368 dari jajaran Satkor Koarmada II dan KRI Tombak-629 dari jajaran Satkat Koarmada II. Sementara itu, TLDB mengerahkan dua kapal perangnya, yakni KDB Darulaman-08 dan KDB Syafaat-19.
BACA JUGA:Pangkoarmada II Gelar Entry Briefing Prajurit dan PNS
Dalam tahap Sea Phase ini, dilaksanakan berbagai serial latihan seperti Officer of the Watch Maneuvering Exercise (OOW MANEX), Photo Exercise (PHOTOEX), Gunnery Exercise (GUNNEX), Screening Exercise (SCREENEX), Flashing Light Exercise (FLASHEX), dan Publication Exercise (PUBEX). Serial latihan tersebut dirancang untuk meningkatkan kemampuan interoperabilitas dan koordinasi antar kedua angkatan laut.
BACA JUGA:Jelang Sertijab, Pangkoarmada II Laksanakan Admiral Inspection
Selain melibatkan kapal perang, TNI AL juga mengerahkan Heli Panther HS-1311 dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut. Kehadiran helikopter ini memberikan dimensi strategis tambahan pada latihan, terutama dalam mendukung skenario yang membutuhkan elemen udara.
Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo menyampaikan bahwa latihan ini merupakan implementasi nyata dari kerja sama bilateral antara TNI AL dan TLDB.
BACA JUGA:Pangkoarmada II Pimpin Tradisi Penerimaan Paja, Baja dan Taja
“Tahap Sea Phase dalam Latma Helang Laut 21B/24 mencerminkan komitmen kedua angkatan laut untuk terus memperkuat hubungan kerja sama sekaligus meningkatkan profesionalisme dalam menghadapi tantangan keamanan maritim,” ujar Pangkoarmada II.
Latma Helang Laut 21 B/24 menjadi langkah penting dalam mempererat hubungan kedua negara sekaligus menjaga stabilitas dan keamanan maritim di kawasan regional. (rio)