Sementara itu, cagub Khofifah Indar Parawansa memastikan komitmen bahwa program pembangunan infrastruktur sudah berkemajuan serta konektivitas tidak hanya antar daerah. Tapi juga dengan provinsi lain di indonesia timur.
“Hanya Provinsi Jatim yang diberi kesempatan pemerintah pusat mengelola pelabuhan udara Abdul Rahman Saleh di Malang dan pelabuhan laut di Probolinggo,” ucapnya bangga.
Kesempatan baik ini, kata Khofifah, karena SDM di Jatim memiliki kompetensi yang luar biasa. Termasuk didalamnya interkonektivitas. Selama 5 tahun memimpin, juga telah terwujud program Trans Jatim.
“Hari ini Trans Jatim sudah ada 5 koridor. Insya Allah 2 tahun berikutnya kita tambah 5 koridor lagi. Yang meyambungkan transportasi di wilayah gerbangkertasusila plus, Malang Raya, Madiun Raya, dan Jember Raya,” sebut paslon nomor urut 02 ini.
BACA JUGA:KPU Jatim Siapkan Tiga Kali Debat Terbuka Pilgub Jatim
Cawagub Jatim Emil Dardak menambahkan saat ini Provinsi Jatim adalah penggerak ekonomi nasional karena penyumbang 22 persen lebih industri manukfaktur. Jatim juga lumbung pangan nasional.
“Oleh karena itu sebagai pusat industri dan pangan, maka konektivitas dengan pulau dari Jatim ke luar jawa menjadikan Jatim sebagai pusat logistik nasional yang potensial,” sebut Emil.
Pihaknya meyakini pemerintah saat ini berkomitmen untuk mengembangkan IKN sebagai pembangunan indonesia sentris yang mengakselerasi kawasan timur Indonesia. Posisi Jatim sebagai penyumbang perekonomian Indonesia mendukung sebagai pusat perdagangan.
“Maka Jatim senantiasa siap mewujudkan gerbang baru nusantara,” ujar Emil sambil menunjukkan logo Majapahit bertuliskan Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara.
BACA JUGA:KPU Jatim Minta Bedakan Jam dan Tempat Kampanye Cagub
Sementara Calon Gubernur Tri Rismaharini menyampaikan visi misi terkait infrastruktur dan lingkungan hidup di Jatim ini. RIsma mengaku semua program tentang infrastruktur bertujuan untuk rakyat.
Agar tidak ada lagi warga di pegunungan yang menangis saat kemarau panjang. Saat air laut pasang maka tidak ada lagi orang kesulitan di pinggir pantai karena tidak ada air tawar.
“Saat ini kita akan mendekati krisis air, dimana ada defisit 39,6 persen air bersih,” sebut lulusan ITS Surabaya ini.
Namun, lanjut Risma, disatu sisi, saat musim hujan ada surplus 61 persen. Sehingga Pemprov Jatim perlu merawat waduk atau bozem di Jatim dan menormalisasi sungai-sungai yang ada.
“Untuk menghindari rob air laut perlu membuat tanggul yang diatasnya bisa difungsikan untuk jalan,” cetus Risma.
Begitu juga soal jalan akses. Misalnya akses Jalan Gresik menuju Tuban perlu dilakukan jalan baru untuk memecah arus manusia dan arus barang. Begitu juga akses jalan di Malang Kota menuju ke Batu agar tidak ada kemacetan lagi di Kota Malang.