DPP Partai Golkar Dukung Soeharto Pahlawan Nasional

Jumat 08-11-2024,01:14 WIB
Reporter : Rahmad Hidayat
Editor : Ferry Ardi Setiawan

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jatim memperkuat usulan Presiden kedua RI, Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Usulan ini, juga mendapat dukungan dari DPP Partai Golkar.

BACA JUGA:MKGR Jatim Dorong Soeharto jadi Pahlawan Nasional

Usulan Presiden Indonesia ke-2, Soeharto sebagai pahlawan nasional ini kembali mempertegas, dalam seminar zoom yang digelar di DPD Golkar Jatim.

Salah satu narasumber yang dihadirkan yaitu Guru besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Setya Yuwana.

Sarmuji yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jatim memiliki pertimbangan Soeharto diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. Yakni, berdasarkan ketentuan dalam Pasal 4 Ketetapan (TAP) MPR Nomor XI/MPR/1998.

BACA JUGA:Soeharto Bangkit Lewat AI, Sampaikan Pesan Ini untuk Indonesia

"Pada TAP MPR RI nomor XI/1998 pasal 4 disebutkan pemberantasan korupsi dimana nama Soeharto tercantum di dalamnya. Namun, apa yang sudah dicantumkan dalam TAP MPR RI itu sudah tidak berlaku lagi, karena proses hukum Pak Harto sudah selesai dan di SP3 dari Kejaksaan dan Pak Harto sudah meninggal," ujarnya.

BACA JUGA:Golkar Jatim Gelar Haul Soeharto

Karena itu, Partai Golkar berinisiasi untuk melakukan penguatan terhadap jasa-jasa Soeharto di masa lalu. 

"Apa yang menjadi ide kami ini, menjadi bagian dari upaya rekonsiliasi nasional. Kita ingin bangsa Indonesia jadi bangsa yang utuh dan mau menghargai setiap jerih payah pahlawan dan tokohnya. Alhamdulillah hari ini Golkar Jatim mau menghargai jasa-jasa para pendahulu kita," paparnya.

BACA JUGA:Loyalis Soeharto Rapatkan Barisan di Pemilu 2024

Sementara itu, Guru besar Unesa Prof Setya Yuwana menilai Soeharto layak mendapatkan gelar pahlawan nasional. 

“Di era sebelum dan sesudah kemerdekaan, Pak Harto ikut andil dalam pembangunan. Karena itulah Pak Harto dikenal sebagai bapak pembangunan. Pak Harto secara fisik ikut berkiprah pada saat sebelum dan sesudah kemerdekaan," ujarnya. (day)

Kategori :