SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pengguna jalan yang melintas di Jalan Wiyung harus siap-siap mencari jalan alternatif. Sebab, mulai 5 November hingga 31 Desember 2024, Pemkot Surabaya akan melaksanakan pengaspalan dan pemasangan saluran corrugated concrete sheet pile (CCSP) di Jalan Raya Wiyung-Menganti. Hal itu untuk mengurangi kemacetan ini dijadwalkan berlangsung mulai 5 November hingga 31 Desember 2024.
BACA JUGA:Tak Ada Lagi Tambal Sulam, Wali Kota Pilih Pengaspalan Overlay Agar Jalan di Surabaya Lebih Mulus
Proyek tersebut menuai kritik dari sebagian warga. Salah satunya Wasis, warga Wiyung mengaku, belum mengetahui adanya proyek tersebut.
"Saya belum tahu ada proyek pemasangan saluran CCSP, kapan sosialisasinya," kata Wasis kepada memorandum.co.id, Jumat 1 November 2024.
Dengan adanya proyek tersebut, menurut Wasis langkah Pemkot Surabaya sudah bagus. Mengingat, Jalan Wiyung selama ini sering banjir jika hujan dan macet. Dan setiap proyek pasti ada dampaknya. Untuk itu, dia menyarankan pihak kontraktor juga memikirkan solusinya.
BACA JUGA:Perencanaan Pembangunan 2025, Komisi C DPRD Surabaya Ingatkan Penyelesaian Masalah Banjir
Wasis mengungkapkan, yang terdampak proyek nantinya mayoritas pedagang, pemilik toko, dan pengguna jalan. Dengan adanya proyek, otomatis pembeli akan berkurang, debu berterbangan, dan kemacetan.
"Di Jalan Wiyung setiap harinya macet. Apabila ada proyek, tambah macet. Untuk itu solusinya agar kontraktor mengerjakan harus malam hari," harap Wasis.
Selain itu, Wasis meminta bila pengerjaan selesai, jangan sampai penempatan material maupun alat berat jangan sembarangan meletakkannya di pinggir jalan. "Karena semua proyek ada dampaknya," tandas Wasis.
BACA JUGA:Banjir di Beberapa Kawasan, DSDABM Surabaya Ungkap Faktor Penyebab dan Penanganannya
Hal senada juga dikatakan Arif, warga Wiyung. Kabar pelebaran jalan, pemasangan saluran di Jalan Wiyung hingga Mengganti. Menurut Informasi yang dia dapatkan, nanti jalan dekat rumah pompa Wiyung akan dipasang saluran CCSP.
"Jembatan dekat rumah pompa itu, jalannya menuju ke arah barat Wiyung kan melengkung. Nantinya akan dibuat jadi lurus jalannya dan jalannya akan ditinggikan," ungkap Arif.
Apabila hujan, di Wiyung sudah tidak ada. Tapi hanya genangan saja. Dikarenakan sudah ada rumah pompa untuk menyedot air banjir.
BACA JUGA:Bangunan di Atas Saluran Jadi Faktor Penyebab Banjir Bakal Dibongkar
Kemudian dampak kemacetan, menurut Arif setiap hari selalu macet. Apabila ada proyek ini, otomatis tambah macet. Terutama orang pada berangkat kerja di pagi hari dan pulang sore hari. "Saya menyarankan bagi pengguna jalan agar mencari jalan alternatif," imbau dia.
Arif menambahkan, bagi pengguna jalan dari sisi barat bisa memilih jalam alternatif ke perempatan lampu merah arah Unesa Lidah Kulon. Sedangkan pengguna jalan yang melintas di sisi timur Wiyung bisa melintas ke Jalan Mastrip-Gunungsari.
"Kalau saya bekerja mengendarai motor, jadi bisa lewat permukiman warga. Kalau mobil susah bisa mutar jauh masuk ke permukiman warga yang bisa dilalui mobil," ujar Arif.
Sementara itu, Ketua RW 5 Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, Chairul Basyri menyampaikan antusiasme terhadap rencana proyek pengaspalan dan plengsengan saluran. Menurutnya, warga sudah lama mengharapkan adanya perbaikan jalan di kawasan tersebut.
BACA JUGA:Penanganan Genangan Air dan Banjir Jadi Program Prioritas di 2024, Total Anggaran 700 Miliar
"Perbaikan jalan di daerah Wiyung merupakan harapan besar dari warga Wiyung. Kita tahu bahwa Jalan Raya Wiyung ini sejak dulu dikeluhkan oleh masyarakat. Karena itu, dengan adanya penetapan Wiyung mendapat reward berupa perbaikan ini merupakan kegembiraan untuk warga Wiyung," kata Chairul.
Karena itu, Chairul menyatakan kesiapannya mendukung Pemkot Surabaya mensosialisasikan kepada warga terkait rencana perbaikan jalan dan saluran di wilayahnya. Sebab, dalam proses pelaksanaan, tentunya akan berdampak terhadap gangguan lalu lintas di beberapa ruas jalan.
"Kami akan sampaikan kepada masyarakat. Dan warga masyarakat itu akan menerima secara legowo saya kira," tutur dia.
Meski begitu, Chairul juga mengharapkan kepada pihak kontraktor agar sebelum dilakukan pengaspalan bisa diawali dengan tes kontur tanah. Hal ini bertujuan untuk memastikan tidak ada penurunan elevasi tanah yang menyebabkan retakan di jalan.
"Sebagaimana juga disampaikan Ketua LPMK Babatan, agar pembangunan pengaspalan diawali dengan tes kontur tanah. Sehingga ketika pengaspalan dilakukan tidak terjadi lagi seperti beberapa waktu lalu," ungkap dia.
BACA JUGA:Hujan Deras, Surabaya Dikepung Banjir
Dengan adanya proyek ini, Chairul berharap dapat meningkatkan kualitas infrastuktur jalan dan saluran di kawasan Wiyung serta meminimalisasi potensi kemacetan. "Mudah-mudahan untuk pelaksanaan pada tahun ini bisa dilaksanakan dengan baik dan harapan masyarakat akan terwujud dengan sebaik-baiknya pula," pungkasnya.
Perlu diketahui Camat Wiyung Budiono sudah mensosialisasikan terkait proyek tersebut. Dia menjelaskan, bahwa pekerjaan pengaspalan akan dilakukan di kedua sisi Jalan Raya Wiyung. Pertama, pengaspalan sisi utara akan dilaksanakan pada 5-12 November 2024. Pengaspalan ini dimulai dari TPS Wiyung mengarah ke timur sampai jembatan dengan panjang 900 meter.
"Kenapa sisi utara 900 meter? karena pekerjaan sisi utara dilakukan untuk melengkapi pengaspalan sebelumnya," ungkap Budiono kepada wartawan.
Sedangkan pengaspalan sisi selatan akan dimulai pada 13 November-14 Desember 2024. Budiono menyebutkan bahwa pengaspalan sisi selatan dimulai dari Rumah Pompa Wiyung menuju ke barat dengan panjang 3.172 meter.
"Pada saat pekerjaan pengaspalan, juga dilaksanakan pekerjaan plengsengan menggunakan CCSP," imbuhnya.
Budiono mengungkapkan, bahwa pemasangan CCSP di titik pertama, dimulai dari depan SWK Wiyung dengan panjang 109 meter. Sedangkan titik kedua dilaksanakan mulai depan Jalan RY Pondok Rosan mengarah ke barat dengan panjang 98 meter.
"Jadi semua pekerjaan mulai dari pengaspalan jalan dan pemasangan CCSP saluran dijadwalkan selesai pada 31 Desember 2024," jelas Budiono.
Di samping itu, Budiono juga menuturkan bahwa seluruh pekerjaan pengaspalan dan saluran akan dilaksanakan pada malam hari mulai pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi gangguan lalu lintas.
"Pada intinya, proyek ini akan dilaksanakan secara bertahap. Artinya, satu jalur dikerjakan terlebih dahulu sehingga jalur lainnya tetap bisa dilalui," jelas Budiono. (rio)