“Dan memberikan koreksi kritis untuk terciptanya tegaknya hukum di Indonesia,” sebutnya.
Senada Khairil Adha menekankan bagaimana pentingnya penguatan karakter dalam kolaborasi pembangunan pemuda.
"Dan majunya pembangunan karena kuatnya karakter pemuda mengoptimalisasi seluruh potensi pemuda menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
BACA JUGA:Satu Bulan, Primaland Satu Hati Donasi Rp 1,25 M untuk Palestina
Sementara itu Prof Dr Erma Yulihastin Mengungkapkan, garis besar pentingnya pemuda belajar sejarah bangsa-bangsa di dunia untuk memastikan langkah yang dibuat harus strategis dan tidak mengulang kesalahan generasi sebelumnya.
"Sejarah dapat menjadi laboratorium ilmiah untuk menentukan langkah pemuda masa depan," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Dr Maimon Herawati, membuka pemaparannya dengan pemutaran film yang menggambarkan Indonesia 16 tahun mendatang.
"Ini gambaran jika pemuda hari ini enggan melakukan terobosan kolaborasi pembangunan lintas sektor," jelasnya.
Sedangkan Dr Reni Oktavia menambahkan, pemuda harus mempunyai kecerdasan finansial agar memiliki ketangguhan dalam hidup.
"Karena kehidupan bukan melulu karena materi, namun materi menjadi sendi utama dalam gerakan pemuda membangun bangsa," imbuhnya.
BACA JUGA:Konser Amal untuk Palestina, Dewa 19 Kumpulkan Rp1,2 Miliar Lebih
Wakil Ketua Umum Pimnas KAKAMMI, Yudha Ansyari menjelaskan, langkah strategis dalam memudahkan gerak KAKAMMI dalam berkolaborasi dengan seluruh komponen bangsa baik di pusat maupun daerah.
"Saya berharap adanya ketua harian makin memperkuat organisasi sehingga makin besar kontribusinya bagi pembangunan bangsa utamanya generasi muda," tutupnya. (day)