Surabaya, memorandum.co.id - Dampak merebaknya wabah Covid-19 benar-benar memukul pemgusaha angkutan logistik di bawah naungan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Khusus Pelabuhan Tanjung Perak. Sebab, saat ini angkutan logistik kekurangan barang yang dimuat hingga mencapai 30 persen. Menurut Ketua DPC Organda Khusus Pelabuhan Tanjung Perak, Kody Fredy Lamahayu, Covid -19 ini sangat dirasakan dampaknya oleh pengusaha angkutan logistik di Pelabuhan Tanjung Perak lantaran lalu lintas barang ekspor- impor dan antarpulau mengalami penurunan drastis. Ini dibarengi menurunnya permintaan kebutuhan masyarakat. Akibatnya, 210 pengusaha angkutan logistik yang memiliki 8.400 unit armada sepi orderan. "Daya beli masyarakat lumpuh total karena setiap orang membatasi dirinya untuk bepergian dan membatasi semua kebutuhan hidupnya. Akibatnya, angkutan logistik kekurangan barang yang dimuat mencapai 30 persen," ungkap dia saat dihubungi, Jumat (17/4/2020). Bahkan, lanjut dia, jika sampai tiga bulan ke depan pemerintah tak mampu melakukan pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19 ini, maka dipastikan pengusaha trucking atau transportasi logistik gulung tikar alias bangkrut. Dalam kondisi yang serba sulit ini, pengusaha transportasi masih terbebani dengan pembayaran pinjaman ke bank. Untuk itu, para pengusaha minta stimulus kepada pemerintah ada relaksasi bayar pinjaman ke bank berupa pengunduran cicilan truk selama enam bulan. Selain itu, juga gratis pembayaran pajak kendaraan bermotor selama setahun. Ini untuk menyelamatkan perusahaan angkutan agar tidak bangkrut. "Jadi, kami ( pengusaha transportasi) minta kepada pemerintah ada restrukturisasi utang modal kerja dari bank dan juga diringankan bunganya," tandas Kody Lamahayu. Untuk tingginya kebutuhan Lebaran nanti apa tidak bisa mendongkrak angkutan barang? Kody Lamahayu menandaskan jika masalah itu belum bisa diprediksi karena Lebaran masih tetap ada pembatasan. Bahkan, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akan diterapkan di mana- mana. "Ini jelas menyulitkan ruang gerak bisnis. Apalagi, daya beli masyarakat menurun. Ya, mudah-mudahan saja wabah ini segera berakhir, sehingga semuanya bisa normal kembali, " tutur Kody Lamahayu.(dhi)
Sepi Orderan, 210 Perusahaan Angkutan Logistik Terancam Bangkrut
Jumat 17-04-2020,09:19 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Selasa 09-12-2025,16:31 WIB
Kejati Jatim Sita Rp 47 Miliar dan USD 421.046 dalam Kasus Korupsi Pelabuhan Probolinggo
Selasa 09-12-2025,15:09 WIB
Skandal Kepailitan CV Zion, Kuasa Hukum Buruh Bongkar Penggelapan Dana Kurator, Soroti Polisi Tak Profesional
Selasa 09-12-2025,17:09 WIB
Persebaya Ungkap Target yang Harus Dipenuhi Uston Nawawi
Selasa 09-12-2025,22:19 WIB
Mas Rio Kumpulkan Kontraktor Situbondo untuk Jaga Kualitas dan Hindari Saling Lapor
Selasa 09-12-2025,13:35 WIB
Dindik Kota Madiun Gandeng Kejaksaan Peringati Hakordia 2025, Tanamkan Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini
Terkini
Rabu 10-12-2025,13:22 WIB
Polsek Gayungan Kawal Aksi Unjuk Rasa LSM Gempar di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim
Rabu 10-12-2025,13:06 WIB
Polsek Sawahan Siapkan Pengamanan Aksi Unjuk Rasa Gempar Jatim di Kantor ESDM
Rabu 10-12-2025,12:56 WIB
Hari Jadi Reserse Polri Ke-78, Polres Lumajang Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Lahar Semeru
Rabu 10-12-2025,12:51 WIB
Cabuli Anak Tiri, Mantan Ketua Ormas di Surabaya Divonis 5 Tahun Bui
Rabu 10-12-2025,12:36 WIB