JOMBANG, MEMORANDUM.CO.ID - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jombang (KPU Jombang) menggelar debat publik pertama pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Jombang di Ballroom Hotel Yusro Jombang, Sabtu 19 Oktober 2024 malam.
Dalam debat pertama itu, pasangan H. Warsubi- KH. Salmanuddin Yazid atau Gus Salman (Warsubi-Salman) Paslon nomor urut 2 mengungkapkan UMKM tak perlu takut kalah saing dengan perusahaan besar. Dalam hal memasarkan produk asli Jombang hingga dengan cara penanganan yang tepat, UMKM Jombang bisa memiliki daya saing.
"Untuk meningkatkan UMKM. Sederhana saja. Asal ditangani dengan tepat, UMKM Jombang bisa naik kelas," jelas Warsubi dalam debat.
BACA JUGA:Berbekal Jabat Kades 3 Periode, Sederet Prestasi Diraih Cabup Warsubi
Untuk membuat UMKM naik kelas, kata Warsubi, harus ada kerja sama dengan semua pihak. Mulai dari pers, kepala dinas perindustrian dan perdagangan.
"Jangan lupa juga untuk mengenalkan UMKM dengan pihak perbankan, kita perbaiki produknya, kita fasilitasi untuk memperoleh sertifikat halal dan kita bantu agar UMKM kita berbadan hukum agar bisa lebih luas memasarkan produknya," jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, edukasi pada masyarakat untuk melek teknologi juga dilakukan agar mereka bisa memasarkan melalui e-commerce hingga social media. “Bisa memanfaatkan teknologi di era digital salah satunya dengan e-commercer,” ucapnya.
BACA JUGA:Pesanan Sepatu Membludak Usai Produknya Dikenakan Warsubi-Salman
sementara itu Gus Salman calon wakil bupati no urut 2 mengatakan, selama ini pesantren kecil yang menjadi potensi berkembangnya pendidikan di Jombang tidak tersentuh oleh pemerintah daerah.
“Di Jombang ini ada sekitar 155 pesantren yang selama ini berdiri sendiri, diatur sendiri perhatian dari Pemerintah masih minim. Karena barbagai alasan salah satunya urusan dengan Depag,” katanya.
Gus Salman yang juga Pengasuh Pesantren Babussalam Kalibening Jombang menerangkan pesantren sudah mempunyai payung hukum tinggal mengatur regulasinya.
BACA JUGA:Bertemu Anak Muda, Cabup Warsubi Diskusi Ekonomi Kreatif
“Padahal kualitas pendidikan pesantren tak kalah dibandingkan pendidikan diluar pesantren. Mestinya Pemda harus menganggarkan ke pesantren terutama pesantren kecil. Kalau pesantren besar seperti Tebuireng, Tambakberas, Rejoso dan Denanyar dibiarkan sudah bisa jalan sendiri,” ungkapnya.
Untuk itu, jika Warsubi-Salman diberikan amanah untuk memimpin Kabupaten Jombang akan merangkul pesantren kecil dan pesantren besar jika nantinya akan dimintai tolong agar bisa membantu pesantren kecil.
“Pesantren kecil akan kami perhatikan dan pesantren besar akan kami mintai tolong untuk membantu pesantren kecil. Terutama pesantren yang ada diperbatasan Mojokerto, Nganjuk dan lainnya,” ucapnya. (war)