SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani melakukan peninjauan terkait percepatan pembangunan RSUD Surabaya Timur yang berada di Jalan Medokan Asri Tengah pada Jumat, 18 Oktober 2024.
Percepatan penyelesaian pembangunan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebagai upaya memberikan pemerataan layanan kesehatan untuk masyarakat Kota Pahlawan.
“Kita berkeliling untuk melakukan pengecekan pembangunan RSUD Surabaya Timur. Alhamdulilah saat ini sedang dalam taraf penyelesaian percepatan pembangunan dengan bertanggungjawab. Artinya semuanya tetap mengedepankan keamanan dan kenyamanan masyarakat,” ujar Pjs Wali Kota Surabaya Restu Novi.
BACA JUGA:239.369 BPJS Warga Surabaya Dinonaktifkan, Reni Dorong Pemkot Beri Solusi
BACA JUGA:Momen Pilkada, DPRD Minta Pjs Wali Kota Tetap Maksimal Melayani Warga Surabaya
BACA JUGA:Pjs Wali Kota Surabaya Paparkan Target 60 Hari Kerja
Dalam tinjauannya Pjs Wali Kota Surabaya Restu Novi mengatakan, penyelesaian pembangunan dilakukan bersamaan dengan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana, serta kebutuhan tenaga kesehatan (nakes).
“Saya juga melihat beberapa sarana prasarana sudah mulai ditata dan disiapkan. Artinya semua berbarengan dari mulai penyelesaian bangunan fisik, sarana, prasarana dan juga SDM yang direkrut. Semuanya sudah sesuai, ketika selesai akan berbarengan,” terangnya.
Pjs Wali Kota Surabaya Restu Novi menyebut bahwa pembangunan RSUD dengan luas tanah 550 hektar itu, sudah mencapai 98 persen. Sementara itu, dua persen sisanya adalah penyelesaian pembangunan untuk gedung B.
”Ini sudah 98 persen untuk fisiknya, yang dua persen tinggal menyelesaikan gedung B RSUD Surabaya Timur,” tambahnya.
Pembangunan RSUD Surabaya Timur--
BACA JUGA:Libur Panjang Lebaran, BPJS Kesehatan Gandeng 60 Rumah Sakit Tetap Beri Layanan
BACA JUGA:Ketua RT, RW, dan LPMK Dapat BPJS Ketenagakerjaan, Kebijakan Eri-Armuji Diapresiasi
BACA JUGA:Pasien BPJS Menumpuk, RSUD Dr Soewandhie Ubah Skema Antrean
Ia juga merinci, RSUD yang dibangun dengan delapan lantai tersebut akan memiliki lebih banyak layanan untuk ibu dan anak dari pada Rumah Sakit (RS) milik pemkot lainnya. Di antaranya layanan spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn), vertilitas hingga layanan untuk ibu dan anak yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).